Lebih lanjut ia menekankan agar di akhir masa tanggap darurat pada 10 Maret nanti, validasi data sudah final dan segera dapat dilanjutkan ke tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Sementara itu, Mahyeldi mengatakan di titik-titik pengungsian harus diperbanyak tenda untuk pelayanan kesehatan dan trauma healing. Meski di posko-posko tersebut sudah tampak aktivitas layanan kesehatan, menurut Buya masih harus diperbanyak.
“Trauma healing sekilas seperti sepele tapi ini sangat rawan, terutama bagi anak-anak,” jelas Buya
Sementara itu data terbaru dari BPBD untuk korban gempa di Kabupaten Pasaman Barat tercatat 9 orang meningggal dunia, 23 orang luka berat, 50 orang luka ringan, lebih kurang 11.146 orang mengungsi. Sedangkan untuk infrastruktur tercatat 986 rumah rusak ringan, 3075 rumah rusak sedang, 770 rumah rusak berat, 55 Sekolah, 17 kantor, 1 jembatan, 13 infrastruktur kesehatan, 40 rumah ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah dan beberapa fasilitas umum lainnya.
Untuk Kabupaten Pasaman tercatat 8 orang korban meninggal dunia, 7 orang luka berat, 69 orang luka ringan, 4 orang hilang serta lebih kurang 4.407 orang mengungsi. Sedangkan untuk infrastruktur tercatat 414 rumah rusak ringan, 305 rumah rusak sedang, 438 rumah rusak berat, 17 sekolah, 2 kantor, 4 jembatan, 7 infrastruktur kesehatan, 9 Rumah ibadah mengalami kerusakan yang cukup parah dan beberapa fasilitas umum lainnya.