Metro  

Cegah Gigi Berlubang Pada Anak, FKG UNAND Lakukan Pengabdian di SDN 04 Cubadak Air

FKG Unand saat lakukan pengabdian masyarakat di SDN 04 Cubadak Air, Kota Pariaman.

Padang, kabarin.co – Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas (Unand) melakukakan kegiatan pengabdian masyarakat di SDN 04 Cubadak Air, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (29/2/2024) lalu.

Hal ini dilakukan dalam rangka menurunkan prevalensi kejadian gigi berlubang pada anak dan juga sebagai bentuk pengabdian dalam tri darma perguruan tinggi.

banner 728x90

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatakan pengetahuan dan motivasi terhadap kesehatan gigi dan mulut anak sekolah dasar ini, di ketuai oleh drg. Desy Purnama Sari, MDSc yang didampingi oleh mahasiswa PKL Puskesmas (Sisi, Netta dan Daffa) dan drg Tri Yoga Suhedi dari Puskesmas Sikapak.

“Edukasi sebagai upaya promosi kesehatan gigi dan mulut dilaksanakan dengan menggunakan permainan ular tangga, mempraktikkan cara sikat gigi yang benar dan pembagian souvenir sikat dan pasta gigi kepada siswa dan guru di SDN 04 Cindakir Pariaman,” kata drg. Desy Purnama Sari, Rabu (12/6/2024).

Dia juga menjelaskan karies gigi atau gigi berlubang merupakan permasalahan gigi dan mulut yang paling banyak terjadi diseluruh dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa prevalensi karies gigi pada anak di dunia masih sangat tinggi yaitu 60-90%.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi karies gigi di Indonesia juga masih tinggi (45,3%), di Sumatera Barat sebesar 50,19% dan di kota Pariaman, Provinsi Sumatera Barat melebihi prevalensi secara nasional yaitu sebanyak 60,71% (Kemenkes RI, 2018).

“Anak dengan kondisi gigi berlubang dan tidak dilakukan perawatan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan umumnya, seperti kurangnya asupan nutrisi disebabkan sulit atau tidak mau makan saat sakit gigi, nafas berbau, gangguan pencernaan, gangguan terhadap kualitas hidup,” terangnya.

Dia juga menjelaskan menurut penelitian dari Anil dan Anand (2017), Rusmiati dkk (2017), Sari dkk (2020), rasa sakit yang disebabkan karena karies gigi juga akan berpengaruh terhadap ketidaknyamanan psikis anak seperti: emosi anak menjadi tidak stabil, gangguan pola tidur, gangguan berkonsentrasi saat belajar dan melaksanakan aktivitas sehari-hari, serta anak merasa rendah diri dan malu

“Penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut ini dilakukan dengan teknik menyenangkan yaitu belajar sambil bermain ular tangga dan bagi anak yang menjadi pemenang diberikan paket alat kebersihan gigi, berupa sikat dan pasta gigi serta mainan mini,” jelasnya.

Selanjutnya, katanya, menurut Chabib, et al (2017), Nurzihan, et al. (2020), melalui permainan ular tangga ini diharapkan dapat membantu anak dalam mengingat dengan mudah perilaku baik dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut yaitu menyikat gigi dua kali sehari pada waktu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur, melatih kerjasama dalam tim dan meningkatkan peran aktif setiap anggota.

“Selain itu, sikat gigi bersama juga memberikan kesempatan pada anak untuk mempraktikkan cara menyikat gigi secara langsung dan mengoreksi teknik sikat gigi yang salah pada anak agar gigi anak menjadi sehat, kuat dan bebas dari gigi berlubang,” imbuhnya.

(*)

banner 728x90