Padang, Kabarin.co – Anggota DPD RI, Alirman Sori, mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya partisipasi masyarakat dalam PSU DPD RI Dapil Sumbar yang berlangsung pada tanggal 13 Juli 2024 kemarin.
Menurut data, hanya sekitar 30% penduduk yang hadir, jauh lebih rendah dibandingkan partisipasi pada pemilu sebelumnya yang mencapai 90%.
Alirman Sori menjelaskan bahwa penyebab menurunnya kehadiran ini mungkin terkait dengan fokus PSU kali ini yang hanya membahas DPD, sehingga tidak memobilisasi masyarakat dengan cara yang sama seperti pada pemilu presiden dan legislatif.
“Kepentingan politik yang lebih besar pada pemilu sebelumnya jelas berpengaruh,” katanya, Kamis (18/7/2024).
Ia juga menekankan pentingnya KPU untuk bekerja lebih keras menjelang Pilkada Serentak yang akan datang, agar tidak terjadi situasi serupa.
“Tentu ini menjadi PR besar bagi KPU ke depan. Karena dalam waktu dekat, insyaallah kita akan menyelenggarakan Pilkada Serentak di seluruh Indonesia, termasuk di Sumatera Barat,” jelasnya.
“Kita harapkan KPU bekerja secara ekstra, jangan sampai kondisi PSU ini memberikan gambaran yang sama untuk Pilkada yang akan datang,” sambungnya.
Meskipun demikian, ia optimis bahwa partisipasi pemilih di Pilkada akan meningkat seiring dengan mobilisasi pendukung calon.
“Namun, saya yakin partisipasi pemilih di Pilkada akan meningkat karena semua pendukung calon-calon dan partai politik akan bergerak,” katanya.
“Kita melihat Ibu Ema Yohana sudah beberapa periode, bahkan di pemilu legislatif kemarin mendapatkan posisi kedua. Sekarang tidak masuk empat besar, dan ada juga yang menarik, Dr. Cerint calon yang masih muda belia tetap di atas,” sambungnya.
Katanya, menjadi pelajaran bagi kita semua, termasuk KPU dan Mahkamah Konstitusi.
Karena awalnya dari Mahkamah Konstitusi yang menyikapi hasil keputusan pemilihan umum.
“Bagi saya pribadi ini menjadi pelajaran berharga untuk masyarakat dan negara lain,” pungkasnya.
(*)
