Padang, kabarin.co – Warga Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, menyampaikan sejumlah aspirasi kepada Sekretaris Komisi IV DPRD Sumatera Barat, Verry Mulyadi, dalam kegiatan reses yang berlangsung pada Rabu (30/10/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung dan dihadiri oleh puluhan warga setempat, menciptakan forum yang produktif bagi masyarakat untuk berbicara.
Dalam pertemuan ini, hadir pula Niniak Mamak, Bundo Kanduang, lurah, ketua RW, ketua RT, ketua LPM, serta warga yang menunjukkan antusiasme dalam mengemukakan masalah yang dihadapi.
Murni, Ketua RT 02, menyampaikan harapannya agar dibangunkan posyandu, karena ada beberapa bagian yang belum selesai. Ia juga menyoroti kondisi jalan menuju SMPN 21 Padang yang sudah rusak dan berlubang.
“Hanya itu saja permintaan kami kepada Pak Verry. Ini demi kepentingan masyarakat umum dan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Dimohon kiranya Pak Verry merealisasikannya,” ujarnya dengan penuh harap.
Selanjutnya, Ketua RT 01 RW 01 juga menyampaikan aspirasi mengenai penggunaan tanah di Rimbo Datar, tepatnya di PT Sumatek Subur, yang saat ini terbengkalai dan dalam status sita.
Selain itu, ia menyinggung masalah ekonomi masyarakat dan proyek Flyover Sitinjau Lauik.
“Saya harap Pak Verry dapat mencarikan solusi yang tepat. Proyek Flyover Sitinjau Lauik diharapkan dapat memberikan keuntungan yang bisa dialokasikan untuk masyarakat Lubuk Kilangan. Semoga semua ini bisa terealisasi,” ulasnya.
Ketua RT 01 RW 03 menambahkan perlunya pembenahan saluran drainase, pembuatan zebra cross untuk penyebrangan jalan, dan pembangunan jembatan penyeberangan di depan Sekolah Dasar.
Aspirasinya menggambarkan kebutuhan mendesak akan infrastruktur yang lebih baik untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan warga.
Verry Mulyadi menegaskan bahwa reses ini merupakan kesempatan penting bagi anggota dewan untuk menjalin silahturahmi dan mendengar langsung keluhan masyarakat di daerah pemilihannya.
Ia berharap pembangunan di Bandar Buat dapat segera dilaksanakan untuk memperbaiki infrastruktur yang ada.
“Nanti, untuk infrastruktur dan apa saja yang menjadi ketertinggalan Bandar Buat, kita akan diskusikan bersama antara RW, RT, LPM, dan masyarakat. Insya Allah, saya akan merealisasikannya,” ujar Verry dengan penuh keyakinan.
Verry juga berkomitmen untuk mendukung pembangunan posyandu di wilayah ini, agar kesehatan anak-anak menjadi perhatian bersama dan dapat menghindari masalah stunting.
“Kami akan menggabungkan data dari 11 RW yang sudah memiliki posyandu, dan melakukan cek kesehatan anak-anak dari balita. Harapannya, anak-anak kita zero stunting dan menjadi penerus bangsa yang berkualitas di masa depan,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini, ia dan Niniak Mamak sedang berusaha mencari tanah yang bisa dihibahkan untuk pembangunan sekolah, mengingat area Bandar Buat merupakan area blind spot yang memerlukan perhatian khusus.
Dalam kesempatan tersebut, Verry juga menyampaikan pentingnya program ketahanan pangan yang merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo.
Tujuannya adalah untuk menciptakan cadangan beras yang memadai dan mengurangi ketergantungan pada impor beras.
“Pemerintah harus memfasilitasi pengolahan sawah yang kering dan memastikan saluran air berfungsi dengan baik,” tegasnya.
“Pak Prabowo ingin anak-anak Indonesia memiliki IQ di atas 100, agar dapat menjadi generasi yang berprestasi dan kelak menjadi pemimpin masa depan,” tutupnya. (***)