Padang, kabarin.co – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Muhidi, bersama LKAAM menggelar pertemuan strategis pada Jumat (10/11/2024). Pertemuan ini membahas langkah konkret dalam menangani persoalan sosial yang semakin meresahkan masyarakat, seperti tawuran, LGBT, dan penyalahgunaan narkoba.
Dalam diskusi yang berlangsung di ruang kerja Ketua DPRD Sumbar, Muhidi menegaskan bahwa persoalan sosial ini membutuhkan perhatian serius dari semua pihak. Ia mendorong perlunya pengesahan peraturan daerah (Perda) yang memperkuat peran LKAAM sekaligus mendukung anggaran untuk melaksanakan program-program yang relevan.
“Persoalan sosial yang kita hadapi semakin kompleks dan memprihatinkan. Sinergi antara pemerintah, LKAAM, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menyelamatkan generasi muda Sumatera Barat,” ujar Muhidi.
LKAAM, sebagai lembaga adat, memiliki rencana untuk memperkuat fungsinya dalam memerangi berbagai isu sosial. Rencana ini mencakup pengusulan anggaran LKAAM agar diakomodasi dalam APBD 2026 serta dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Langkah ini bertujuan mendukung penguatan moral dan sumber daya manusia (SDM) masyarakat Minangkabau.
Ketua LKAAM Sumbar, Fauzi Bahar, menegaskan bahwa menjaga generasi muda adalah tanggung jawab bersama. “Tanggung jawab ini melibatkan pemerintah, ninik mamak, bundo kanduang, serta cadiak pandai. Kami hadir untuk mendukung pemerintah dan menciptakan dampak positif bagi masyarakat,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fauzi menjelaskan bahwa LKAAM akan terus berupaya mengatasi isu-isu sosial yang dapat merusak tatanan masyarakat. “Masalah seperti tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan LGBT tidak bisa kita biarkan begitu saja. Perlu ada langkah bersama yang konkret untuk menghadapi tantangan ini,” tambah Fauzi.
Sebagai salah satu upaya meningkatkan efektivitas peran LKAAM, Fauzi berharap pemerintah dapat mengalokasikan anggaran hibah yang memadai. Anggaran ini nantinya akan digunakan untuk mendukung kegiatan yang memperkuat peran ninik mamak dalam membimbing generasi muda.
“Dengan dukungan yang memadai, kami optimistis bahwa LKAAM bisa memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat Sumatera Barat,” kata Fauzi.
Muhidi menutup pertemuan dengan menekankan bahwa langkah-langkah strategis ini bukan hanya tugas pemerintah dan LKAAM semata, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. “Mari kita bangun sinergi yang kuat demi masa depan Sumatera Barat yang lebih baik,” pungkasnya. (***)