Konflik Cina dan Negara Barat Karena Covid-19

Imbauan Canberra selaras dengan sikap pemerintah Amerika Serikat. Washington pekan lalu mempertimbangkan untuk menyelidiki kemungkinan virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Namun Cina menolak desakan Presiden Donald Trump untuk mengizinkan penyidik AS datang ke Wuhan.

Rabu (22/4) giliran pemerintah negara bagian Missouri yang melancarkan gugatan bernilai miliaran Dollar AS terhadap pemerintah Cina lantaran dianggap abai menangkal wabah.

Baca Juga :  Pulang Dari Wuhan Seorang Warga Jambi Terserang Pilek, Sampel Dahaknya Dikirim ke Jakarta

Pemerintah Cina sendiri menyebut upaya hukum tersebut “sangat absurd,” lantaran Cina “bukan bagian dari yurisdiksi Amerika Serikat.”

Oleh kaum oposan di AS, upaya kedua pejabat tinggi Partai Republik itu dinilai sebagai manuver politik untuk mengalihkan perhatian dari kinerja pemerintah yang buruk menghadapi wabah COVID-19. Sejauh ini Johns Hopkins University sudah mencatat 849.000 kasus penularan dengan 47.681 angka kematian di AS.

Baca Juga :  Imam Besar Masjid Istiqlal: Corona Bukan Azab!

Spekulasi, teori konspirasi dan fakta yang ditutup

Namun spekulasi seputar awal mula wabah Corona di Wuhan enggan menghilang dan kini mulai menguasai ruang diplomasi. Perancis dan Inggris yang belum melawati masa kritis wabah corona menolak diseret dalam pusaran konflik dengan Cina. Kedua negara menyatakan saat ini adalah saatnya memerangi virus, bukan mencari kambing hitam.