Meski berbasis Android Oreo, sistem operasi ini dapat berjalan optimal pada perangkat dengan RAM 512MB atau 1GB.
Google juga sudah mendukung kehadiran sistem operasi ini dengan menyiapkan versi ringan dari aplikasi besutannya, seperti YouTube, Gmail, Google Assistant, dan Google Maps.
Tak hanya itu, Google juga menyediakan fitur penghemat data, mulai dari yang tersedia Google Chrome hingga aplikasi Datally untuk memantau pemakaian data.
Saat meluncurkan Android Go, tak sedikit yang mempertanyakan perbedaan sistem operasi ini dengan Android One. Alasannya, kedua sistem operasi itu memang didesain untuk perangkat kelas bawah atau low-end.
Sebagai informasi, keduanya ditujukan untuk meningkatkan kualitas perangkat kelas bawah, tapi dengan fungsi berbeda. Android One merupakan program yang memungkinkan Google bekerja sama dengan manufaktur untuk mengembangkan smartphone.
Nantinya, smartphone itu akan didukung dengan pembaruan berkala dan selalu aktual, mirip perangkat Nexus. Akan tetapi, program ini telah berkembang menyasar perangkat kelas menengah, tak lagi hanya smartphone low-end.