7 Pengampunan Presiden Amerika Serikat dalam Sejarah

Hoax or Not12 Views

kabarin.co – Dalam undang-undang Amerika Serikat (AS), seorang presiden memiliki kewenangan untuk melangkahi sistem peradilan yang berlaku dan memberikan pengampunan pada orang-orang yang dia inginkan. TIdak seperti kewenangan lainnya, pemberian pengampunan dari seorang Presiden AS tidak diperiksa oleh Kongres dan tidak dapat dikaji ulang, dihalangi, ataupun dibatalkan. Meski terdengar kontroversial, tindakan ini dapat meredakan ketegangan yang terjadi.

Kewenangan inilah yang coba dimanfaatkan oleh tiga organisasi hak asasi manusia (HAM) Internasional untuk memohon pembebasanwhistleblower Edward Snowden kepada Presiden AS Barack Obama. Jika upaya ini berhasil, pengampunan bagi Snowden mungkin akan masuk dalam daftar pengampunan paling dikenal yang pernah diberikan orang nomor satu di AS. Berikut ini tujuh pengampunan terkenal lain yang sebelumnya pernah tercatat dalam sejarah yang dilansir dari History, Sabtu (17/9/2016)

1. Pemberontak Whiskey (1795)

Pengampunan presidensial yang pertama kali dilakukan terjadi di tengah panasnya pemberontakan bersenjata pada 1794. Kala itu, para produsen wiski Pennsylvania yang muak dengan pajak tinggi bagi minuman keras yang disuling itu turun ke jalan dan membakar rumah pengawas pajak setempat.

Kejadian itu muncul disaat Amerika Serikat (AS) baru saja digoyang oleh sejumlah protes sehngga dikhawatirkan akan menyebabkan ketidakstabilan di negara muda tersebut. Menanggapi kemungkinan tersebut, Presiden George Washington membawa 13 ribu orang berangkat ke Pennsylvania dan memadamkan pemberontakan.

Sebanyak 20 orang ditangkap terkait pemberontakan dan dua diantaranya dijatuhi hukuman gantung. Namun, tidak ingin menimbulkan keresahan lebih jauh lagi, keduanya kemudian diberikan pengampunan pada Juli 1795.

2. Bingham Young (1858)

Sebagai seorang pimpinan Gereja Mormon dan pendiri Kota Salt Lake City, Bingham Young adalah seorang administrator dan organisator handal dengan pengaruh yang besar. Sayangnya, pria berjanggut lebat itu juga seorang autokrat dan anti pemerintah federal sehingga Washington cemas Young akan mengubah Salt Lake City menjadi sebuah negara theokrasi di bawah pemerintahan Mormon. Kecemasan itu berujung pada keputusan Presiden James Buchanan mengirimkan ekspedisi militer untuk mengambil alih wilayah tersebut pada 1857.

Hasilnya adalah kebuntuan selama sekira satu tahun antara pengikut Young dengan tentara AS sampai terjadinya pertumpahan darah pada 1857 saat 100 orang warga sipil tewas di tangan sekelompok pengikut Mormon. Terlepas dari insiden ini, Young dan para pengikutnya mendapatkan pengampunan dari Presiden Buchanan pada 1858 sebagai bagian dari perjanjian damai.

3. Fitz John Porter (1886)

Fitz John Porter adalah seorang jenderal pasukan Union dalam perang sipil Amerika. Karirnya ternoda akibat kekalahan dalam Pertempuran Second Bull Run 1862. Saat itu dia dijadikan kambing hitam kekalahan, disidangkan dan dipecat dari ketentaraan.

Dia menghabiskan tahun-tahun berikutnya untuk memulihkan nama baiknya sampai akhirnya pada 1879 penyelidikan resmi memutuskan Porter tidak bersalah dalam pertempuran tersebut. Pada 1882, Presiden Chester A. Arthur mencabut hukuman untuknya dan mengembalikannya ke dalam ketentaraan. Empat tahun kemudian, Presiden Grover Cleveland memberikannya pengampunan penuh.

4. Eugene V. Debs (1921) 

Seorang politisi sosialis berpengaruh, Eugene V. Debs mendapatkan dukungan 1 juta suara pada 1920 meski berkampanye dari balik jeruji besi. Dia ditangkap pada 1918 setelah berpidato mempertanyakan keterlibatan AS dalam Perang Dunia I dan menyerukan penolakan wajib militer.

Meski divonis 10 tahun penjara, Eugene tetap mencalonkan diri untuk maju sebagai Presiden AS. Pada 1921, Presiden Warren Harding memutuskan memberikan keringanan hukuman untuknya, namun menolak memberikan pengampunan penuh karena Eugene tetap dinyatakan bersalah atas kejahatannya. Eugene akhirnya meninggal pada 1926, namun barulah pada 1976 Kongres AS mengembalikan kewarganegaraannya secara anumerta.

5. Jimmy Hoffa (1971) 

Nama Jimmy Hoffa dikenal sebagai tokoh buruh berpengaruh pada abad ke-20 hingga menghilang secara misterius pada 1974. Hoffa menerima pengampunan dari Presiden Richard Nixon pada 1971 setelah divonis delapan tahun dan dijebloskan ke penjara atas kasus penipuan dan penyuapan.

Diduga ada permainan antara serikat buruh dengan Nixon yang kembali mencalonkan diri sebagai presiden dalam pengampunan Hoffa. Namun, semua spekulasi itu tertutupi kasus menghilangnya Hoffa dari sebuah tempat parker di Detroit pada 1974. Dia diyakini menjadi sasaran pembunuhan mafia dan hingga kini jasadnya tidak pernah ditemukan.

Sang presiden yang sebelumnya menjadi pemberi pengampunan kini menjadi pihak yang menerima pengampunan. Itulah yang dialami oleh Richard Nixon setelah terjerat Skandal Watergate yang tersohor.

Setelah terpaksa mengundurkan diri pada 1974, Nixon sangat mungkin dijatuhi tuntutan hukum terkait perannya dan ada kemunkinan dijebloskan ke dalam penjara. Namun, penerusnya Presiden Gerald Ford memberikan pengampunan penuh atas semua kejahatan yang dilakukan Nixon selama menjabat sebagai presiden.

Banyak pihak menganggap pengampunan untuk Nixon adalah tindakan paling kontroversial yang pernah dilakukan Ford selama menjabat. Tindakan tersebut sangat mungkin berkontribusi atas kekalahannya dalam pemilihan presiden 1976.

7. Patty Hearst (2001)

Cucu dari konglomerat media William Randolph Hearst, Patty diculik dan disandera oleh kelompok gerilyawan yang menamakan dirinya Tentara Pembebasan Symbionese, SLA pada 1974. Namun, kabar mengejutkan muncul setelah Patty menyatakan bergabung dengan para penculiknya dan berganti nama menjadi Tania.

Dia menjadi buruan pemerintah selama lebih dari setahun sebelum tertangkap pada 1975. Setelah bergabung dengan SLA, Patty sempat terlibat dalam aksi perampokan bank yang membuatnya dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Hukuman bagi Patty yang diduga telah dicuci otak dan disiksa selama penculikan dirasa terlalu berat sehingga Presiden Jimmy Carter memberikan pengurangan masa tahanan sampai pada 2001 Presiden Bill Clinton memberinya pengampunan penuh.(oke)

Baca Juga:

Sejarah Horor Pangeran Drakula Sang Penyula

5 Negara Mini Dengan Sejarah yang Sangat Unik

7 Monumen Bersejarah yang Misterius di Dunia