Kabarin.co – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar jangan menganggap remeh insiden penembakan di Kantor MUI Pusat. “Peristiwa penyerangan dan penembakan kantor MUI yang menyebabkan luka beberapa staf kami, rusaknya bangunan, dan kematian orang,” kata Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikshan Abdullah kepada awak media di Kantor MUI Pusat, Kamis (4/5/2023).
“Sehingga harus jelas siapa pelakunya dan seterusnya ,” lanjut dia. Meski peristiwa pidana ini menjadi tanggungjawab polisi, kata Ikhsan, MUI secara internal juga harus ikut menelusuri.
“Harus mempunyai pegangan, (makanya) dibentuk tim investigasi sekaligus penuntasan kasus di kantor MUI,” ujar dia. Ikhsan mengatakan, Kantor MUI adalah objek vital keagamaan. “Jadi tidak boleh dianggap remeh.
Beda (dengan) penyerangan di jalanan atau di bangunan tertentu. Ini jantung dari tempatnya umat,” tegas dia. “Kalau kantor umat Islam diserang, ditembaki, terus bagaimana? Ini menjadi poin bagi kita semua supaya waspada, karena MUI ada di 34 wilayah provinsi dan kabupaten kota,” lanjut Ikhsan.