Bertemu PKS, Berkarya: Bukan Berarti Kami Bagian dari Oposisi

Politik0 Views

kabarin.co – Jakarta, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Badaruddin Andi Picunang menegaskan pertemuan partainya dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bukan untuk mendukung oposisi.

PKS dan Partai Berkarya bertemu pada Selasa (19/11) di Kantor DPP PKS. Andi menuturkan pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa untuk memenuhi undangan petinggi PKS.

Bertemu PKS, Berkarya: Bukan Berarti Kami Bagian dari Oposisi

“Silahturahmi biasa untuk memenuhi undangan petinggi PKS, bukan untuk mendukung partai oposisi atau menjadi bagian dari partai oposisi,” kata Andi dalam keterangan tertulis, Rabu (20/11).

Pendiri Partai Berkarya itu meluruskan pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso sebelumnya. Priyo menyatakan Partai Berkarya tak ingin membiarkan PKS berjuang sendirian sebagai oposisi pemerintah.

“Itu pernyataan pribadi PBS (Priyo Budi Santoso), bukan putusan partai. Partai belum putuskan dalam rapat. Banyak kader dan pengurus menolak pertemuan kemarin,” kata Andi kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat.

Andi mengungkapkan pertemuan yang sama dengan partai lain, utamanya partai pemerintah, juga bisa dilakukan Berkarya tanpa membeda-bedakan partai. Andi menyebutnya sebagai silahturahmi merajut rasa kebangsaan.

Dalam mengahadali Pilkada 2020, Partai Berkarya akan berkoalisi dengan partai manapun sesuai dengan koalisi di daerah yang melaksanakan pilkada, tidak hanya sebatas dengan PKS.

Sedangkan terkait Pemilu 2024, Berkarya menganggap semua partai adalah mitra dan kompetitor. Andi mengatakan evaluasi dan persiapan Pemilu 2024 harus dilakukan dengan langkah-langkah positif baik internal partai maupun eksternal partai.

Pertemuan PKS dan Berkarya, kata Andi, sebagai bagian dari langkah eksternal partai untuk membuka diri terkait program pro rakyat, ekonomi kerakyatan demi menjaga keutuhan NKRI.

Dia menegaskan dalam waktu dekat Partai Berkarya akan melaksanakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), bahkan Musyawarah Nasional (Munas).

“Waktu yang tepat untuk Rapimnas dan atau Munas Partai Berkarya adalah dalam tahun 2019 atau paling lambat Januari 2020,” kata Andi.

Sebelumnya usai bertemu PKS kemarin, Priyo Budi Santoso menyatakan Berkarya akan menemani parati pimpinan Sohibul Iman untuk memberikan pelbagai gagasan alternatif bagi pemerintah agar demokrasi Indonesia tak terpuruk selama lima tahun kedepan.

“Kami tak ingin membiarkan PKS sendirian dalam situasi perpolitikan yg sekarang ini. Biarlah nanti muncul gagasan-gagasan alternatif untuk bangsa dan kualitas demokrasi ke depan, kita tak ingin demokrasi ambruk,” kata Priyo di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Selasa (19/11).

Priyo tak ingin penguasa saat ini leluasa berkuasa tanpa ada pihak penyeimbang yang mampu mengkritisi kebijakan yang tak berpihak bagi masyarakat. (epr/cnn)

Baca Juga:

Partai Berkarya Minta Prabowo Tak Hanya Tolak Pilpres, Tapi Juga Tolak Pileg

Siap Menjaring Aspirasi Masyarakat, Partai Berkarya Tolak Keras Politik Uang