Kisah Inspiratif: Keajaiban 27 Detik Tim Futsal Sumbar Juara PON 2012

Jumat, 14 September 2012 di GOR Futsal Tembilahan.
Sebagian besar penonton sudah bergerak meninggalkan GOR, padahal pertandingan belum selesai. Saat itu berlangsung partai semifinal cabang futsal PON XVIII Riau antara Sumatra Barat melawan Jawa Barat.

Dalam waktu reguler, kedua tim bermain imbang 3-3. Dan dilanjutkan extra time 2 x 5 menit. Di babak tambahan waktu, Jabar berhasil mencuri gol dan unggul 4-3. Keunggulan itu coba dipertahankan Jabar  hanya tinggal detik-detik terakhir.

Tepatnya laga tersisa 27 detik lagi. Orang-orang di bench Jawa Barat sudah berdiri, bersiap merayakan kemenangan dan lolos ke final.

Tapi futsal adalah futsal, olahraga yang sampai detik-detik terakhir pertandingan segala kemungkinan masih bisa terjadi. Sumbar dalam kondisi tertinggal 3-4 hanya punya waktu 27 detik untuk menyelamatkan peluang mereka lolos ke final.

Penonton yang mayoritas pendukung Sumbar, umumnya perantau Minang yang ada di Tembilahan dan sekitarnya, sepertinya tak lagi melihat harapan dan sudah pasrah tim kebanggaanya akan kalah. Mereka pun sebagian besar mulai beranjak meninggalkan GOR Tembilahan.

Dan keajaiban itupun terjadi, dalam sisa waktu 27 detik Sumbar mampu mencetak gol melalui Rahmat “Pencet” Budiman, tendangan kencang dan deras yang dilepaskan dari sisi kiri pertahanan Jabar menghunjam deras ke gawang,  dan menjadikan skor imbang 4-4.  GOR pun serasa pecah oleh gemuruh sorak penonton yang masih ada di dalam.

Penonton yang sudah keluar GOR tanpa dikomando kembali masuk tak terkendali, karena gemuruh sorak penonton itu dengan gampang dapat dipastikan, itu artinya Sumbar mencetak gol.  Arti yang lain, Sumbar belum kalah, dan peluang ke final masih ada.

Dan di bench Sumbar, terjadi kegembiaraan dan keharuan yang tak terlukiskan. Karena asa menuju final kembali hidup. Namun disisi lain, pemandangan kontras terlihat di bench Jawa Barat. Semuanya terhenyak, seolah tak percaya. Pemain cadangan, pelatih, dan official yang sebelumnya sudah siap menyerbu lapangan merayakan kemenangan, terduduk lesu.

Sebuah pukulan telak bagi Jawa Barat, ketika tiket final yang ibaratnya sudah berada di depan mata, bahkan sudah dalam genggaman hilang dalam hitungan detik.  Gol penyama dari Sumbar itu, langsung memukul mental pemain dan pelatih Jabar ke titik terendah.

Saking terpukulnya, mereka tak lagi punya mental yang cukup kuat untuk laga yang harus diakhiri dengan adu penalti itu. Buktinya, hanya satu penendang mereka yang berhasil mengeksekusi bola. Sementara Sumbar yang sedang diatas angin, empat penendangnya sukses menjadi algojo. Sumbar pun menang adu penalti 4-1.

Pertandingan yang luar biasa, berjalan sengit, banyak gol tercipta dan saling membalas, dan berujung dramatis. sangat pantas disebut laga terbaik cabang futsal PON 2012. Ada juga yang menyebut itulah “real final”.

Kemenangan yang penuh perjuangan dan menyingkirkan musuh terberat di semifinal, membuat Sumbar seolah sudah “dinobatkan” sebagai juara. Karena DKI Jakarta yang menjadi lawan di final pun, tanpa kesulitan dilibas 6-2.

Itulah sekilas, sejarah manis perjuangan tim futsal Sumbar merebut medali emas “sulung” futsal di ajang PON. Hasil perjuangan yang memang setara dengan perjuangan dan pengorbanan mempersiapkan tim bertahun-tahun, sehingga impian meraih medali emas pun terkabul.

Hasil itu yang membuat futsal Sumbar tak lagi dipandang sebelah mata, dan mulai diperhitungkan. Sekaligus membuka jalan bagi pemain-pemain Sumbar berkiprah di level atas kompetisi futsal Indonesia, bahkan menjadi pintu menembus Timnas futsal Indonesia.

Tak terbayang sebelumnya, jika pemain-pemain seperti Randi Satria, Yudhi Fatra, Ade Andyka, Ronny Doang, ataupun Pencet dipanggil ke Timnas. Era baru Futsal Sumbar pun dimulai.

Sekarang, cabang futsal PON XIX Jawa Barat 2016 segera digelar, mulai 15 September di GOR ITB Jatinangor. Sumbar akan datang dengan membawa label juara bertahan.

Dengan adanya perubahan aturan, dimana ada penerapan batasan usia untuk pemain yang turun. Sumbar tentunya datang dengan para wajah-wajah baru, seperti halnya tim-tim Provinsi lain. Semuanya akan mulai lagi dari garis yang sama, pemain yang  baru dan tim yang baru.

Tim Futsal PON Sumbar 2016
Tim Futsal PON Sumbar 2016

Bagaimana peluang Sumbar?
Ada istilah, mempertahankan lebih sulit daripada merebut. Tak dipungkiri hal itu, karena sebagai juara bertahan, Sumbar tentunya sebagai target utama untuk dikalahkan demi mendapatkan supremasi tertinggi. Medali emas PON adalah gengsi luar biasa, dimana 11 tim yang tampil di PON kali ini pasti mengidamkannya.

Sumbar walaupun dengan pemain baru, dan sejatinya persiapan tim tidak semulus PON 2012, pastilah akan dituntut bekerja keras mempertahankan medali dari 10 tim lain yang akan “mengeroyok”. Bukan perjuangan mudah memang, tapi bukan berarti hal yang mustahil.

Setidaknya, dengan militansi tim 2012 yang awalnya juga tak diperhitungkan, tapi mampu sampai titik tertinggi, sewajarnya bisa menjadi inspirasi dan memicu semangat lebih tim PON 2016 untuk melakukan hal yang sama. Ditambah tagline “Demi Ranah Minang Tacinto” yang diusung, bisa menjadi motivasi tersembunyi dibalik spirit para pemain.

Artinya, tak ada yang tak mungkin. One Spirit, One Team, dan One Win! (By: Rizal Marajo)