Bob Carver, Penghancur Mitos Hi-End

kabarin.co – Idealnya, amplifier tidak boleh lebih dari sekedar penguat sinyal yang netral. Idealnya, amplifier sama sekali tidak boleh memiliki karakteristik suara sendiri, sebab karakteristik suara tersebut akan merusak kemurnian suara yang keluar dari speaker. Dalam prakteknya, hal itu sangat tidak mungkin, sebab berbagai macam komponen di dalam amplifier, beserta kombinasi dari komponen-komponen tersebut, semuanya berperan dalam “mewarnai” suara yang diproses oleh amplifier tersebut. Bahkan amplifier-amplifier yang sirkuitnya sangat-sangat sederhana (sehingga sinyalnya lebih murni) semacam Pass Labs sekalipun, masih tetap memiliki warna suaranya masing-masing, sebagaimana diakui sendiri oleh Nelson Pass pada situsnya.

Di saat amplifier mahal memiliki karakteristik suara yang berbeda dengan amplifier murah, biasanya hal tersebut diklaim karena amplifier mahal dibuat dengan desain yang halus, dan menggunakan komponen-komponen mahal. Maka, berdasarkan klaim tersebut, tentu saja amplifier murah tidak akan pernah bisa menyamai karakteristik suara amplifier mahal. Karakteristik suara amplifier mahal adalah sesuatu yang tidak terjangkau, dan hanya bisa dihasilkan jika menggunakan komponen-komponen mahal dan desain halus yang mahal.

Bob Carver -lah yang menghancurkan mitos tersebut.

Pada pertengahan tahun 1980’an, Bob Carver menantang majalah The Audio Critic dan majalah Stereophile, bahwa ia bisa menjiplak total karakteristik suara (sound signature) dari amplifier-amplifier mahal. The Audio Critic menanggapi tantangan tersebut dengan amplifier Mark Levinson ML-2, sedangkan Stereophile menggunakan amplifier Conrad-Johnson Premier Five. Kedua tantangan Bob Carver tersebut ditanggapi dengan kondisi bahwa Bob Carver tidak boleh membongkar amplifier-amplifier tersebut.

Mark Levinson ML-2 yang karakteristik suaranya berhasil dijiplak sempurna oleh Bob Carver.

Bagaimanapun, Bob Carver berhasil meniru secara sempurna suara dari kedua amplifier tersebut, bahkan tanpa membongkarnya sama sekali! Carver menggunakan metode null difference testing, di mana baik amplifier yang ditiru, maupun amplifier buatan Bob Carver yang meniru, dijalankan secara simultan dengan sumber sinyal yang sama, tetapi fase sinyal output dari kedua amplifier tersebut dibuat berbanding terbalik 180 derajat, sehingga baik amplifier yang ditiru maupun amplifier buatan Bob Carver yang meniru tersebut bagaikan bayangan cermin terhadap satu sama lain. Lalu sinyal dari kedua amplifier tersebut dijumlahkan. Jika hasilnya sudah nol, maka suara amplifier Bob Carver sudah persis sama dengan suara amplifier yang ditirunya. Dengan menggunakan distortion potentiometers –potensiometer-potensiometer untuk menghasilkan distorsi, maka Bob Carver pun berhasil melakukan fine tuning terhadap sinyal output dari amplifier buatannya, sehingga persis menyamai amplifier-amplifier yang harus ditirunya tersebut.

Conrad-Johnson Premier Five yang karakteristik suaranya berhasil dijiplak sempurna oleh Bob Carver.

Metode peniruan dengan menggunakan null difference testing tersebut ternyata sangat sempurna. Saat dilakukan tes pendengaran secara double-blind, tidak ada satupun pakar-pakar audio dari majalah Stereophile yang mampu membedakan karakteristik suara (sound signature) amplifier buatan Carver dengan amplifier Mark Levinson dan Conrad-Johnson yang ditirunya. Maka tentu saja keberhasilan Carver ini memporak-porandakan anggapan yang mapan berlaku di kalangan penggemar hi-end.

Jadi, jika amplifier murah dapat memiliki karakteristik suara (sound signature) yang sama dengan amplifier mahal, maka amplifier seperti apakah yang dapat disebut bagus? Bagi Carver, sepertinya kualitas yang penting adalah build quality (kualitas bahan dan konstruksi), dan power. Hal ini terlihat dari amplifier-amplifier buatan Carver sebelumnya seperti Phase Linear 700 yang memiliki daya murni sebesar 300 watt RMS per channel –dan ini adalah amplifier tahun 1970-an, di mana produsen-produsen audio masih jujur dan rendah hati dalam memberi rating produk-produknya. Produk yang diberi rating 300 watt mungkin saja sebenarnya memiliki rating 500 watt, dan amplifier Phase Linear 700 ini terkenal cukup legendaris sebagai amplifier penghancur speaker karena dayanya yang terlalu kuat.

Phase Linear 700B (atas) dan Phase Linear 700 (bawah), amplifier-amplifier penghancur speaker.

Sebagaimana Adcom GFA-555, Phase Linear ini pun bukan amplifier untuk pemula. Kebodohan yang biasa dilakukan pemula adalah menggeber volume sampai maksimum, dan inilah yang akan menghancurkan speaker karena di-overload oleh amplifier yang sangat powerful ini.

Dalam perjalanan karirnya, Bob Carver telah mendirikan 3 perusahaan yaitu Carver Corporation, Bob Carver LLC, dan Sunfire. Khusus yang terakhir ini telah dikenal dengan baik oleh para entusias home theater, dengan produk-produk seperti Sunfire Theater Grand dan SDS subwoofers.

Demikianlah uraian tentang tokoh-tokoh yang legendaris dalam dunia audio, semoga menarik dan menambah pengetahuan kita semua. Silakan jika ada pembaca yang berminat menambahkan. (KAN)

Baca Juga: