Demokrat: Sandiaga Belum Tetapi Janji dan Tak Pernah Komunikasi dengan AHY

Politik5 Views

kabarin.co – Juru Bicara Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Putu Supadma Rudana menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani yang menyebutkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pernah berjanji akan  bersafari dengan calon wakil presiden Sandiaga Uno. Ia menuding Muzani memberi informasi yang tak utuh dan tendensius.

“Sekjen Partai Gerindra memberikan informasi yang tidak utuh, tendensius dan menyesatkan publik serta berusaha menyeret Komandan Kogasma PD pada persoalan yang tidak produktif,” kata Putu melalui keterangan tertulisnya, Rabu 14 November 2018.

Demokrat: Sandiaga Belum Tepati Janji dan Tak Ajak AHY Komunikasi

Putu menjelaskan dalam pertemuan AHY dan Sandiaga Uno di Kediaman Mega Kuningan Timur, pada tanggal 12 September 2018, Sandiaga berjanji banyak hal di hadapan SBY dan Prabowo Subianto.

“Setelah berjanji banyak hal, Sandiaga Uno meminta kesediaan Mas AHY untuk ikut bersafari dengan Sandiaga Uno. Mas AHY menyanggupi tetapi tidak ditentukan waktunya kapan. Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada itikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY,” kata Putu.

Ia mangungkapkan keseriusan AHY untuk membantu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah dibuktikan dengan kesediaan AHY sebagai Anggota Dewan Pembina Tim Pemenangan. Pertanyaan terbesarnya, seberapa serius Sandiaga Uno berjuang untuk menang.

“Ketika duduk bersama antara para Anggota Dewan Pembina saja tidak pernah dilakukan, sehingga tidak jelas siapa akan berbuat apa. Mas AHY sebagai Komandan Kogasma terbiasa berpikir dan bertindak sistematis. Sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. Beliau meyakini, persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan,” kata Putu.

Ia mengatakan saat ini AHY juga sedang sibuk turun ke lapangan mengonsolidasikan suara Partai Demokrat. Dalam berbagai survei, alasan rakyat memilih partai politik lantaran faktor figur nasionalnya menjadi justifikasi yang cukup kuat.

“Mengapa saat ini Mas AHY rajin turun ke lapangan bersama Kader Partai Demokrat. Jadi prioritas pertama ada pada partai, baru kemudian capres-cawapres. Hal ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya. Inilah pertama kalinya Pileg dan Pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tidak memiliki capres cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral,” kata Putu. (epr/viv)

Baca Juga:

Demokrat Bebaskan Kadernya Pilih Capres, Begini Reaksi Gerindra

Takut Gagal di Pileg, Demokrat Beri Dispensasi Untuk Kader yang Dukung Jokowi

Gubernur Banten yang Juga Kader Demokrat Jadi Timses Jokowi