Ketua Forum Nagari Batu Gadang Dirmansyah mengatakan, menggunakan pupuk organik juga dapat menekan biaya produksi. Kalau pakai pupuk kimia, biaya produksinya cukup besar, karena pupuknya dibeli dengan harga Rp250 ribu per karung. Sedangkan pupuk organik seperti P20 dan pupuk organik cair yang digunakan, itu mudah didapatkan.
Panen padi perdana ini, lanjutnya, merupakan kerjasama Forum Nagari Batu Gadang dengan CSR Semen Padang, karena semua kebutuhan pupuk organik untuk padi, disediakan CSR dan Forum Nagari Batu Gadang.
Seperti pupuk P2O misalnya, biaya pembeliannya ditanggung oleh CSR Semen Padang. Sedangkan pupuk organik cair, disediakan Forum Nagari Batu Gadang, karena forum nagari yang ia pimpin, punya program pengelolahan sampah terpadu berbasis rumah tangga.
“Sampah-sampah rumah tangga inilah yang dimanfaatkan untuk membuat pupuk organik cair. cara membuatnya pun mudah, hanya butuh waktu empat hari,” ujar Dirmansyah.
Ia pun juga membeberkan cara pembuatan pupuk organik cair. Pertama yang harus disiapkan adalah kotoran kambing, kotoran sapi, ranting dan daun bambu yang sudah kering, akar jagung, rumput alam beserta akarnya, umbi pisang, sampah organik rumah tangga, dan drum bekas.