“Sungguh pencapaian luar biasa, PT Semen Padang masih mampu survive hingga di usianya 108 tahun. Tak banyak perusahaan di negeri ini atau di dunia yang bisa bertahan hingga satu abada lebih. Ini pantas disyukuri,” katanya.
Ia mengatakan, perkembangan dan eksistensi yang kuat ini dapat terwujud karena adanya komitmen, kerja keras seluruh karyawan/ti, dukungan dari Semen Padang Grup, semua stakeholder serta dukungan sinergi dalam Semen Indonesia Grup yang semakin solid.
Bagian Penting dari Sejarah
Wartawan senior Khairul Jasmi mencatat, sejarah keberadaan Semen Padang selama satu abad lebih telah berjalin-berkelindan dengan sejarah masyarakat Minangkabau khususnya bahkan dengan sejarah bangsa Indonesia umumnya. Pabrik ini merupakan bagian penting dari sejarah modernisasi dan industrialisasi di Indonesia, karena inilah pabrik semen dan industri besar pertama yang dibangun di Indonesia dan masih tetap eksis bahkan terus berkembang hingga seratus tahun kemudian.
Kalau saja tidak ada pabrik semen di Bukit Indarung ini, bangsa Indonesia mungkin belum akan melihat Monumen Nasional (Monas), Jembatan Semanggi, Gedung MPR/DPR di Senayan, dan Hotel Indonesia di jantung Jakarta pada awal tahun 1960-an. Mungkin pula belum ada Jembatan Ampera yang melintasi Sungai Musi yang membelah Kota Palembang hingga tahun 1970-an. Juga belum ada pabrik semen di Gresik yang bangunan gedungnya menggunakan semen produksi dalam negeri.