Temanggung, – Rumah Kemasan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendapat suntikan dana senilai Rp1,5 miliar dari Kementerian UMKM.
Bantuan ini bertujuan untuk mendukung kemajuan pemerintah daerah dalam mengembangkan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, menyatakan bahwa rumah kemasan adalah inisiatif strategis untuk meningkatkan daya saing produk lokal melalui pengemasan yang berkualitas.
Dengan langkah ini, diharapkan produk unggulan daerah lebih mampu bersaing di pasar nasional dan internasional.
Maman mengimbau pemerintah daerah di seluruh Indonesia agar mereplikasi konsep rumah kemasan.
Menurutnya, keberadaan fasilitas seperti ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi UMKM, terutama dalam hal meningkatkan nilai jual produk.
“Kami telah mengalokasikan anggaran untuk rumah kemasan di beberapa wilayah, namun alokasi dari pusat tidak bisa mencakup seluruh kebutuhan. Pemda perlu memanfaatkan APBD mereka untuk mendukung keberlanjutan program ini,” ungkap Maman, Sabtu (25/1/2025).
Rumah Kemasan Temanggung, tambahnya, menjadi contoh nyata kolaborasi yang sukses antara pemerintah pusat dan daerah.
Pj Bupati Temanggung, Hary Agung Prabowo, juga mengapresiasi program ini.
Ia menjelaskan bahwa Rumah Kemasan membantu pengusaha UMKM lokal menekan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk.
Sebelumnya, pengusaha harus memesan layanan pengemasan dari kota besar seperti Semarang atau Yogyakarta, yang membuat biaya operasional lebih tinggi.
“Dengan adanya Rumah Kemasan, pelaku UMKM kini dapat menghemat biaya produksi sekaligus memperoleh kemasan berkualitas yang lebih kompetitif,” ujar Hary.
Selain itu, program ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat ekosistem bisnis lokal.
Rumah Kemasan Temanggung kini menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain. Maman berharap, pemerintah daerah di berbagai wilayah dapat mencontoh program ini untuk meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
“Kami optimis, dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten, pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM akan semakin kuat,” tutupnya.
Dengan fasilitas pengemasan lokal, produk UMKM tidak hanya lebih menarik di pasar lokal tetapi juga memiliki peluang untuk menembus pasar global, menjadikan inisiatif ini langkah penting dalam membangun ekonomi inklusif dan berdaya saing. (***)