Padang, Kabarin.co—Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Pasaman merespons aksi massa yang melakukan pembubaran dan perusakan rumah yang dijadikan tempat ibadah oleh jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI).
GMNI Pasaman sangat menyayangkan dan menyesalkan insiden tersebut. Apalagi terjadi ditengah Kota Padang yang dikenal masyarakatnya sangat beragam dan hidup berdampingan sejak dahulu kala.
Andan Hasayangan Hasibuan menyikapi bahwa hal tersebut harus ditangani secara bijaksana, dan Andan menduga hal itu terjadi terjadi bisa jadi karena miskomunikasi antara warga dengan jemaat yang menyebabkan munculnya insiden.
Hal tersebut disampaikan Andan Hasayangan disela sela mengikuti acara Kongres GMNI ke-XXII di Bandung, Jawa Barat, Senin (28/7/2025).
Andan menyayangkan jika di Kota Padang yang sangat dikenal dari dulunya beragam dan warganya sangat terbuka. Ia berharap agar Pemerintah setempat dan pihak berwajib menjadikan peristiwa itu sebagai catatan penting agar tidak terulang kembali.
Atas kejadian itu, selaku ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI kabupaten Pasaman, Andan Hasayangan Hasibuan bersama jajaran pengurus DPC menyatakan sikap. Dengan bunyi pernyataan sikap sebagai berikut;
Setelah terjadinya tindakan perusakan terhadap Rumah Doa Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Jalan Teratai Indah, Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang pada hari minggu tanggal 27 Juli 2025 yang di duga dilakukan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, dengan ini kami menyatakan:
1. Meminta Kepada Kepolisian Resor Kota Padang dan Kepolisian Daerah Sumatera Barat agar mengusut tuntas motif dan pelaku kejadian tersebut.
2. Meminta kepada Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar memberikan Pelayanan kesehatan maupun pelayanan pemulihan mental terhadap 2 orang anak yang menjadi korban perusakan rumah doa tersebut.
3. Meminta kepada Pemerintah Kota Padang agar memberikan pelayanan pendampingan pemulihan psikologi korban perusakan rumah doa GKSI tersebut.
4. Meminta kepada Pemerintah Kota Padang agar lebih menjaga keberagaman, dengan mengedepankan hidup damai, dan mengedepankan toleransi keberagaman dalam hidup beragama di Kota Padang.
Andan berharap agar semua pihak meski ini dianggap sepele agar menjadi perhatian serius para pihak. Karena ini penting dalam menjaga keberagaman di Kota Padang.
Sebelumnya ramai diberitakan di media dan medsos, puluhan warga menggeruduk sebuah rumah yang dijadikan sebagai rumah doa bagi Jemaat Kristen di RT 03/09 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah Padang, Kota Padang, Sumbar. Aksi tersebut diwarnai perusakan.
Puluhan warga mendatangi rumah yang sedang berisi banyak orang, mulai dari dewasa hingga anak-anak. Mereka diketahui adalah jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) yang merupakan bagian dari Kristen Protestan.
Massa yang datang membawa balok kayu langsung membubarkan aktivitas jemaat. Aksi itu spontan membuat kaget para jemaat.
Jemaat pun langsung berlarian. Sementara anak-anak menangis histeris.
Kasus itu kini telah ditangani aparat kepolisian.(***)







