Pasaman, Kabarin.co — Momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kabupaten Pasaman menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pelataran GOR Tuanku Rao, Komplek Kantor Bupati Pasaman, Senin (6/10/2025).
Keramaian masyarakat yang datang menyaksikan berbagai rangkaian hiburan dan bazar dalam perayaan HUT tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang untuk meraup keuntungan berlipat.
“Iya, alhamdulillah, ada keberkahan di acara seperti ini. Dari sore sampai malam, jualan saya laris manis. Sekali buka 50 cup kopi, langsung habis,” ujar Iwan (34), pedagang kopi cup gerobak asal Lubuk Sikaping, saat ditemui di lokasi.
Biasanya, harga kopi Iwan dijual Rp8.000 per cup, namun pada momen HUT Pasaman, ia menaikkan harga menjadi Rp10.000 per cup. “Jarang-jarang ada acara seramai ini. Pembeli juga tidak keberatan soal harga,” katanya sambil tersenyum.
Meski enggan menyebut angka pasti keuntungan yang diperoleh, Iwan mengaku telah menjual lebih dari 300 cup kopi selama acara berlangsung. “Yang penting berkah dan bisa ditabung untuk keluarga,” ujarnya.
Selain Iwan, Okfi Resti (38), pemilik brand Alfina, turut merasakan lonjakan omzet. Ia menjual berbagai produk olahan lokal seperti pisang salai, dodol salak, dan kacang randang.
“Alhamdulillah, omzet naik selama bazar ini. Dari tanggal 1 sampai 6 Oktober saja, kami sudah meraih sekitar Rp3 juta,” ungkap Okfi dengan senyum puas.
Sementara itu, Efendi (48), penjual Kopi Gilo (Kopi Ginseng Milo), juga merasa senang meskipun sempat menghadapi kendala teknis. “Awalnya listrik di lokasi kurang stabil, tapi setelah lancar, penjualan meningkat. Kalau bisa, bazarnya diperpanjang,” harapnya.
Masukan serupa disampaikan Syumiarni (34), penjual teh es hijau, yang menilai kegiatan bazar ini sangat membantu menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Omzet penjualan meningkat dari biasanya. Kami berharap kegiatan seperti ini rutin digelar, dan fasilitasnya bisa lebih ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Di sisi lain, Agus (37), penjual mainan anak seperti balon lampu, bebek-bebekan, dan tembak-tembakan, juga kebanjiran pembeli. Harga mainan yang dijualnya berkisar Rp10.000–Rp30.000, dengan hasil penjualan mencapai sekitar Rp800 ribu dalam sehari.
“Kalau bisa, acara seperti ini sering-sering diadakan. Ramai, rezeki juga lancar,” katanya.
Suasana halaman GOR Tuanku Rao malam itu tampak semarak. Anak-anak bermain, sementara orang tua menikmati jajanan dan hiburan. Salah satunya, Boy Candra Lubis (44), warga Tanjung Alai, Pauh Lubuk Sikaping, yang datang bersama putrinya.
“Anak-anak senang lihat mainan lampu kelap-kelip, suasananya seperti pasar malam. Kami juga bisa bersantai sambil menikmati hiburan rakyat,” ucapnya.
Kemeriahan peringatan HUT ke-80 Kabupaten Pasaman tidak hanya menjadi ajang hiburan masyarakat, tetapi juga terbukti menggerakkan roda perekonomian lokal dan menjadi bukti nyata semangat Pasaman Bangkit, Maju, dan Berkelanjutan. (Joni)