Geger, Jenazah Wanita Ini Hidup Kembali setelah Tiba di Rumah Duka

Daerah14 Views

kabarin.co – Warga Desa Adat Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, Bali, digegerkan dengan kejadian yang dialami seorang wanita bernama Ni Wayan Norti (37). Pasalnya ia hidup kembali usai dinyatakan meninggal, Selasa (13/3/2018).

Usai hidup lagi, Norti mendadak mengalami kesurupan dan meminta untuk dibawa ke Pura Pajenengan Sakti, Desa Adat Pau.

Geger, Jenazah Wanita Ini Hidup Kembali setelah Tiba di Rumah Duka

Kepala Dusun Pau Jro Mangku Wayan Ardana Ariasa mengatakan, dirinya mendapat kabar bahwa Norti meninggal sekitar pukul 09.30.

Ia dihubungi oleh suami Norti, I Nyoman Sutiasa yang mengabarkan bahwa Norti meninggal dunia di rumah.

“Katanya Norti ini krok-krok dan kemudian meninggal. Kemudian ada keluarga yang telepon Sutiasa agar dititipkan di rumah sakit karena masih ada upacara di desa,” terangnya, seperti dilansir Radar Bali, Selasa (13/3/2018).

Tapi saran itu ditolak oleh Sutiasa yang kemudian tetap membawa jenazah istrinta pulang ke Desa Adat Pau dengan menggunakan mobil.

Akhirnya sejumlah warga berjaga-jaga di sejumlah ruas jalan untuk menasihati Sutiasa.

Ada yang berjaga di pertigaan Banda dan perempatan Takmung. Dan, di pertigaan Banda berhasil dicegat, tetapi Sutiasa tetap bersikeras untuk dibawa pulang. Jadi, kami biarkan,” katanya.

Jenazah Norti tiba di gang rumah duka sekitar pukul 13.00. Saat hendak digotong masuk ke rumah duka, tiba-tiba Norti bergerak hingga membuat geger warga.

Kendati demikian, Norti tetap digotong dan dibawa masuk ke dalam rumah dan dibaringkan.

“Saya sempat memegang tangannya. Bagian lengannya hangat, tapi di telapak tangannya dingin,” ujar Ariasa.

Lantaran khawatir dengan kondisi Norti, pihak keluarga akhirnya berinisiatif menghubungi petugas medis Puskesmas Banjarangkan II.

“Karena sudah kerauhan (kesurupan), saya minta izin, apakah boleh diperiksa dokter atau tidak. Ternyata tidak dikasih,” jelasnya.

Norti yang dalam kondisi kerusupan, akhirnya meminta agar dibawa ke Pura Pajenengan Sakti, Desa Adat Pau.

Salah seorang warga juga mengalami kesurupan. Jadi, ada dua orang mengalami kesurupan hampir bersamaan.

Dalam peristiwa kesurupan itu, Norti harus melakukan pensucian diri dengan melakukan Upacara Pawintenan. Lalu dilanjutkan dengan prosesi Dwi Jati atau prosesi menjadi Pendeta.

Pawintenannya rencananya saat Purnama Kedasa. Untuk prosesi Mediksanya pihak keluarga sudah menyanggupi. Dan nanti diminta untuk membuat griya di Subak Enjung. Dan dia punya tanah di sana sekitar 22 are,” imbuhnya.

Sebenarnya, Senin (12/3) lalu, Norti sudah mengalami kesurupan saat mengikuti upacara Melasti dari Desa Pakraman Pau menuju Pantai Watu Klotok, Desa Tojan, Klungkung.

Setelah selesai Melasti pada sore hari, Norti diajak sang suami menuju tempat tinggalnya di Denpasar. Sementara kedua anaknya berada di Desa Adat Pau.

Sehari-hari memang tinggal di Pau. Suaminya kerja jadi guide freelance di Denpasar. Biasanya kosnya di Denpasar hanya sebagai tempat persinggahan sementara,” tandasnya.

Hingga pukul 16.00, Norti masih mengalami kesurupan dan berada di Pura Pajenengan Sakti. Saat kesurupan, Norti sempat membuat warga heboh karena berlari di tengah jalan raya untuk menjemput ke kedua anaknya ke rumahnya dan dibawanya ke Pura Pajenengan Sakti. (epr/pj)

Baca Juga:

Geger! Usai 7 Bulan Dikremasi Jadi Abu, Pria Ini Kembali ke Rumahnya

Kisah Tragis Penjual Sayur, Mukanya Hilang Setelah 4 Tahun Terkena Kanker Kulit

Geger! Wanita di Malaysia Lahirkan Bayi Tanpa Tubuh

Geger! Seorang Kakek Tewas, Kemaluannya Terpotong dan Hilang

Geger, Nenek di Cimahi Tinggal Bersama Dua Kerangka Manusia