Google Memperbarui Sistem Keamanan Data Pribadi Pengguna

KabarTekno10 Views

kabarin.co, Jakarta – Dalam upaya mengatur keamanan data pribadi, Google akan menghapus riwayat pengguna yang berumur lebih dari 18 bulan secara otomatis. Sebelumnya, pengguna akun Google harus mengaktifkan fitur ini secara manual.

Dilansir dari Blog Google yang dipublikasikan tanggal 24 Juni 2020, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa Google sedang berfokus pada tiga prinsip utama perihal data pengguna: “Menjaga keamanan informasi pribadi, menggunakannya secara bertanggung jawab, dan memberikan kontrol penuh kepada para pengguna.” Oleh sebab itu, Google menjalankan tiga tahap untuk memperbarui sistem keamanan data pribadi pengguna.

Pada tahap pertama, Google akan segera menghapus riwayat perjalanan (location history) secara otomatis dalam waktu 18 bulan. Riwayat perjalanan pada umumnya menyimpan lokasi yang pernah dikunjungi, hingga jalur perjalanan dengan sangat mendetail.

Google Memperbarui Sistem Keamanan Data Pribadi Pengguna

Tahap kedua adalah penghapusan riwayat mesin pencari (search engine) dan aplikasi. Hal ini jelas karena Google adalah mesin pencari nomor satu di dunia. Penghapusan otomatis dalam jangka waktu 18 bulan ini akan diterapkan secara otomatis pada pengguna baru yang membuat akun Google mulai hari ini. Pengguna lama harus menonaktifkan fungsi ini secara manual.

Tahap ketiga adalah mempermudah akses fitur penyamaran (mode incognito) pada aplikasi tertentu seperti Google Chrome. Mode ini memperbolehkan pengguna menggunakan aplikasi secara privat. Google sama sekali tidak akan menyimpan riwayat penggunaan dalam mode penyamaran. Mereka juga akan lebih proaktif mendorong para pengguna, baik baru dan lama, untuk mengecek pengaturan keamanan secara rutin.

Riwayat pencarian (search history) sejak awal memampukan Google untuk menyimpan informasi serta menyarankan konten yang berpotensi disukai pengguna. Beragam servis milik Google yang mengumpulkan data-data pribadi pengguna, salah satunya web browser Google Chrome, Youtube, dan Google Maps.

Riwayat ini sejak awal bisa bertahan hingga selamanya. Namun ini menuai banyak sekali kontroversi terkait keamanan data pribadi pengguna, terutama pada mereka yang sadar akan pentingnya privacy. Sundar menegaskan bahwa Google tidak pernah menjual informasi pada layanan yang menyimpan data yang sangat pribadi, seperti Gmail, Drive, Calendar, dan Photos.

(tempo)