Instruktur Senam Tega Bunuh Suami Sendiri Pakai Palu Berkali kali Hingga Tewas

Berita9 Views

Kabarin.co – Kasus pembunuhan pria di Desa Sigaran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bernama Romdan (42) akhirnya terkuak. Korban rupanya dibunuh oleh istrinya sendiri, Anis Puji Lestari (35) yang merupakan seorang instruktur senam. Anis membunuh sang suami dengan menggunakan palu.

Jenazah Romdon ditemukan tergeletak di rumahnya, Sabtu (18/2/2023). Kini polisi telah menetapkan Anis sebagai tersangka. “Pelaku sudah mengakui perbuatannya, penetapan tersangka juga didasarkan pada keterangan sejumlah saksi,” kata Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyaputera, Rabu (22/2/2023).

Dibunuh saat tidur Polisi melakukan rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut di tempat kejadian di Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu (22/2/2023). Kapolres menjelaskan, ada 17 adegan yang diperankan oleh pelaku. Diketahui pula bahwa Anis membunuh sang suami dengan palu saat korban tidur.

“Di adegan ke-7 pelaku mengayunkan palu ke kepala korban saat korban tidur miring sebanyak empat kali yang membuat korban mengalami pendarahan pada bagian kepala dan membuat korban meninggal,” kata Dwiasi. Namun kemudian pelaku berpura-pura menemukan korban dan mengaku korban meninggal lantaran terpeleset.

Pelaku tunggal

Dari hasil rekonstruksi polisi memastikan Anis adalah pelaku tunggal.
Pembunuhan tersebut, kata dia, dilatarbelakangi motif ekonomi. Namun polisi belum menjelaskan lebih detail mengenai penyebab pembunuhan. Polisi akan menjerat pelaku dengan Pasal 5a juncto 44 ayat ke 3 Undang-Undang 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga yang mengakibatkan kematian. “Ancaman hukumannya 15 tahun penjara,” kata Dwiasi.

Warga kaget Sejumlah warga mengaku tidak menduga jika Anis Puji Lestari (35) membunuh suaminya sendiri. Luluk, paman korban mengaku keponakannya tak pernah ribut selama menjalani kehidupan rumah tangga sekitar 15 tahun. “Tidak pernah ada ribut selama ini terkait apa pun,” kata dia di sela rekonstruksi di rumah korban, Rabu (22/02/2023).

Luluk menambahkan, selama ini Romdan bekerja sebagai petani dan tukang servis elektronik serta mesin. Sementara Anis bekerja sebagai instruktur senam di sejumlah desa. “Setiap hari Anis ini bekerja sebagai pelatih senam di beberapa desa di sekitar sini. Bahkan sebelum berangkat kerja Anis ini juga ngarit (mencarikan rumput) untuk sapi yang mereka pelihara,” katanya.(pp)