Ketua Dewan Penasehat Gerakan GNPF MUI : Presiden Tidak Mau Hadir

kabarin.co, JAKARTA — Ketua Dewan Penasihat Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI), Habib Muhammad Rizieq Shihab. mengatakan perjalanan hingga akhirnya Jokowi dan JK mengiyakan untuk shalat Jum’at bersama massa aksi 212. Sampai hari kamis (1/12), petinggi negara bahkan MUI membujuk presiden untuk shalat bersama di Monas, Tapi presiden tidak bersedia.

”Sampai Jumat pagi pun, Presiden masih tidak mau hadir dan menghilang dari istana,” kata Habib Rizieq dalam evaluasi Aksi Bela Islam III di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta yang disiarkan kanal streaming Habib Muhammadi Rizieq, Ahad (4/12).
”Tapi jam 10 pagi, presiden kembali ke Istana. Presiden mengumpulkan beberapa menteri dan menggelar rapat,” katanya. ”Di sana, sebagian menteri dan intelejen bilang tidak usah ikut ke Monas. Sementara, Wapres memberi pandangan harus hadir.”

Habib Rizieq mengaku tidak tahu akan hadir, yang ia tahu hanya Khatib Jum’at saat itu adalah KH. Ma’ruf Amin. Sampai menjelang Jum’at, Habib dibisiki bahwa Kiai berhalangan hadir, Wakilnya pun berhalangan hadir, sehingga dirinya menggantikannya.

Setelah adzan pertama dikumandangkan, dan selesai shalat, Habib mengaku baru dapat kabar presiden akan datang, Presiden datang mendadak dan panitia tidak diberitahu. Presiden Jokowi pun datang tepat waktu sebelum khutbah dimulai, Jadi isi khutbah bisa didengar presiden.

”Tidak ada rekayasa manusia, itu pertolongan Allah SWT. Padahal, sehari sebelumnya dan pagi harinya menolak. Akhirnya siangnya beliau pada posisi tidak menolak lagi. Kalau Allah SWT menyuruh hadir, siapa yang bisa menolak kehendak Allah SWT?” kata Habib Rizieq. (NAP/REP)

 

Baca Juga :

Wakil Presiden Menceritakan Tentang Pengalaman Ikut Aksi 212

Dompet Dhuafa Berikan Layanan Pijat Gratis Untuk Peserta Aksi 212

Seratus Ribu Warga Muhammadiyah Akan Ikut Aksi 212