Kisah Pemburu Kerja di Ibu Kota Metropolitan

Berita15 Views

Kabarin.co – Ibu Kota masih menjadi magnet bagi banyak orang untuk bekerja dan menggapai mimpi.Namun, untuk mencapai mimpi itu tentunya tak semudah membalikkan telapak tangan.

Setidaknya, hal itu lah yang dirasakan sejumlah warga yang tengah mencari pekerjaan di gemerlap kota metropolitan.

Wawan, misalnya.Pemuda berusia 23 tahun asal Batu Ceper, Tangerang, itu pada Selasa (20/9/2022) pagi mendatangi Jakarta JobFair, di Mal Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat.

Sudah belasan kali Wawan mendatangi bursa kerja serupa dan sudah ada ratusan perusahaan yang ia lamar, namun hasilnya selalu nihil.

“Sejak lulus 2017, saya sudah keluar masuk bursa kerja, ratusan lamar saya ajukan, termasuk juga via aplikasi lamaran kerja,” kata Wawan, saat ditemui di Mal Taman Palem.

Ia berharap mendapat pekerjaan dari bursa kerja kali ini. Sebab, upayanya untuk menyambung hidup sudah semakin terhimpit.

“Jujur saja, saya belum pernah keterima kerja selama ini. Untuk menyambung hidup, dulu saya usaha ternak lele sampai narik ojek online,” kata Wawan.

Belakangan, Wawan pun mengaku sudah tidak sanggung menjadi pengemudi ojek online karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang naik membuat penghasilannya makin tercekik.

“Narik ojek online rugi, bensinnya mahal banget. Pemasukan cuma cukup sehari-hari, tapi cicilan motor enggak kebayar,” ujar Wawan.

“Berharap banget bisa dapat kerja kali ini, soalnya sudah enggak bisa buka usaha karena modalnya kurang,” sambungnya.

Franky (26), seorang pemuda asal Medan, Sumatera Utara, yang jauh-jauh merantau ke Jakarta, juga merasakan sulitnya mendapat pekerjaan di ibu kota. Sudah lima bulan, ia belum juga mendapatkan pekerjaan.

Ia pun mencoba peruntungan dengan mendatangi job fair yang digelar di Mangga Dua Square, Jakarta Utara, Kamis (15/9/2022).

“Baru hari ini ke job fair. Sudah di Jakarta lima bulan. Sebelumnya belum kerja di tempat lain,” Franky menyampaikan, hari itu adalah pertama kalinya ia mengikuti job fair di Jakarta.

Meski demikian, sebelumnya ia juga sudah mengirimkan surat lamaran ke berbagai perusahaan, baik via online maupun konvensional.”Udah (ada panggilan) sih kemarin, cuma psikotes aja. Interview masih sebagian aja tapi enggak sampai masuk (perusahaan),” ujar Franky.

Pria lulusan Fakultas Teknik Institut Teknologi Medan ini mengaku ingin bekerja di bidang yang sesuai latar belakang pendidikannya.”Kalau bisa sesuai jurusan aja. Saya kan jurusan teknik mesin, kalau bisa di pabrik industri begitu,” imbuh dia.

Meski demikian, melihat sulitnya kompetisi di dunia kerja, Franky pun tak menutup peluang jika nantinya harus bekerja di bidang lain di luar latar belakang pendidikannya.

“Bisa juga di tempat lain selain bidang teknik, enggak menolak juga asalkan sesuai sama penghasilannya sama karier yang jelas,” pungkas Franky.(pp)