Lebih Efisien, Andre Rosiade Minta Pemakaian GeNose di Bandara Dipercepat

 

Padang,Kabarin.co—Kementerian Perhubungan mencanangkan alat tes Covid-19 GeNose akan digunakan di bandara mulai 1 April 2021. Anggota Komisi VI DPR H Andre Rosiade SE mengingatkan Dirjen Perhubungan Udara untuk segera membuat peraturan teknis penggunaan GeNose sebagai alat screening virus berbahaya itu.

“Kita mendorong agar Kemenhub melalui Dirjen Perhubungan Udara segera mengeluarkan peraturan teknis agar GeNose bisa digunakan di berbagai bandara yang ada di Indonesia. Hal ini bisa mengurangi biaya perjalanan dan kepastian tidak ‘ikut’ terbangnya virus bersama penumpang,” ujar Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar itu kepada wartawan.

Andre menilai penggunaan GeNose sebagai syarat perjalanan udara akan berdampak positif bagi industri penerbangan Indonesia. Masyarakat juga akan diuntungkan karena harga tes Covid-19 dengan GeNose jauh lebih murah dibandingkan metode tes lainnya. GeNose juga sudah mendapatkan lampu hijau dari lembaga resmi negara.

“Kita harapkan industri penerbangan kembali pulih, bandara bisa terisi dan penerbangan-penerbangan bisa kembali berjalan dengan baik. Sehingga BUMN penerbangan kita, Garuda dengan anak perusahaannya Citilink, bisa kembali pulih, begitu juga dengan Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II,” urai Anggota Fraksi Gerindra DPR ini.

Namun, ketua harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) ini tetap mengingatkan warga agar tetap disiplin menerapkan 3 M atau ingat pesan ibu. “Rajin mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak tetap menjadi andalan untuk memutus mata rantai penyebaran wabah ini,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra ini.

GeNoSe C19 sendiri merupakan alat buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendeteksi virus corona melalui hembusan napas. Alat ini telah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883. Penggunaan alat ini dinilai sangat efektif dan efisien.

Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengemukakan rencana penggunaan GeNose di bandara pada 23 Februari lalu, usai rapat dengan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

“Untuk yang udara, kami konsultasi dengan Pak Luhut, KAI, dan UGM. Ini direncanakan akan dilakukan pada 1 April, jadi 5 minggu dari sekarang. Itu dilakukan setelah 44 stasiun ini sudah selesai,” ujar Budi. (*)