Tak Merasa Bersalah, Iannone Sebut Lorenzo Terlalu Lamban Membalap

Kabarin.co – Insiden tabrakan antara Andrea Iannone dan Jorge Lorenzo, nampaknya membuat hubungan kedua pebalap jadi kurang harmonis. Bahkan keduanya mulai berpolemik di media.

Iannone pebalap Ducati, merasa insiden tabrakan dengan Lorenzo bukan karena kesalahannya. Dia itu mengaku sudah melakukan yang terbaik untuk menghindari tabrakan.

Untuk kedua kalinya dalam musim ini Iannone menabrak pembalap lain. Sebelumnya di GP Argentina dia menabrak rekannya sendiri, Andrea Dovizioso.

Namun untuk balapan di Sirkuit Catalunya kali ini sorotan lebih besar padanya. Maklum, Iannone menabrak Lorenzo yang merupakan pembalap tuan rumah dan sedang memimpin klasemen untuk sementara.

“Saya terkejut karena Lorenzo mengerem sangat terlambat. Dia juga membalap terlalu lamban,” kata Iannone seperti dilansir Speedweek.

“Saya sudah bertanya padanya kenapa dia lamban, namun dia membantah. Lagipula Lorenzo seperti tak mau membahas kejadian ini saat saya menghampirinya.”

Pembalap asal Italia itu mengaku menerima hukuman harus start dari posisi terakhir di seri selanjutnya. Meski ia merasa tidak bersalah dalam kejadian ini.

“Hukuman itu sangat sulit tapi steward telah melihat seluruh data dan mereka menerima alasan saya. Yang jelas saya akan melakukan yang terbaik di Assen,” kata Iannone.

Sementara, Lorenzo menilai hukuman terhadap Iannone (Ducati) tidaklah cukup dan terlalu ringan. Selain itu sikap Iannone yang tidak merasa bersalah atas kejadian tu, juga membuat Lorenzo makin kesal.

“Sukar dipercaya Iannone membuat kesalahan seperti ini lagi dan ketika ia melakukannya, alih-alih bilang ‘maaf’ ia malah bertanya apa mesin motor saya bermasalah atau ada sesuatu di tikungan tadi,”ucap Lorenzo sewot dikutip motoGP.com.

“Saya pikir insiden itu merupakan kesalahannya, Selalu ada satu rider yang tidak memahami risiko dan indakannya bisa mencederai rider lain dengan serius. Kalau tidak memberinya sebuah hukuman berat, seperti yang mereka lakukan pada saya di 2005, rider semacam ini tak memahami bahwa mereka harus mengubah mentalitas.”semprot Lorenzo.

“Itu mengapa menurut saya (hukuman) memulai balapan dari posisi terakhir tidaklah cukup berat karena dalam lima sampai tujuh putaran ia bisa saja kembali berposisi di depan lagi berkat kecepatan motornya,” tutur pebalap juara bertahan itu. (*)