Data sementara yang berhasil direkapnya terdapat sekitar 100 hektare lebih lahan perkebunan warga yang rusak parah diterjang galodo.
Kerusakan itu memanjang sepanjang 4 kilometer, mulai dari hulu longsor sampai ke hilir.
Banyak warga yang berladang di kaki pegunungan. Jangkauan galodo ini sepanjang 4 kilometer dan sepanjang itu pula lahan perkebunan warga hancur tertimbun tanah.
Ia menyebut, kebanyakan warga di lokasi itu berladang jagung. Bahkan ada dari mereka yang tinggal siap panen.
Ia sendiri tidak menyangka lokasi (gunung, red) tersebut bisa sampai longsor besar di sejumlah titik.
Menurut perkiraannya salah satu penyebab adalah banyaknya warga yang membuka lahan perkebunan di perbukitan sekitar. Sehingga kaki bukit sudah tidak ada pohon penahan.
“Pembukaan lahan ini dengan cara menebangi pohon kayu, termasuk kayu-kayu besar yang merupakan penahan tanah di lokasi. Hal inilah yang menyebabkan tanah tidak kokoh dan memicu longsor pasca gempa,” ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini di Jorong Siparayo, Tigonagari, mayoritas warga berkebun jagung. Warga beramai-ramai membuka lahan untuk berkebun, bahkan ada juga yang membuka kebun nilam.