Meski demikian untuk sementara, operasional pelabuhan guna ekspor biji besi tidak terkendala karena jalan dari lokasi tambang ke pelabuhan telah dibangun perusahaan.
Ia menyebut ke depan, setelah akses jalan selesai dibangun Pelabuhan Teluk Tapang juga bisa dimanfaatkan untuk pengapalan crude palm oil (CPO) dari sejumlah daerah di sekitar.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi menyebut pengapalan CPO dari Teluk Tapang akan mengurangi frekuensi perjalanan truk di jalan lintas Sumatera. Hal itu sekaligus upaya menekan angka kecelakaan di jalan raya juga membuat jalan lebih awet.
Direktur PT Gamindra Mitra Kesuma, Kelvin mengatakan proses eksplorasi tambang biji besi di Pasaman Barat sudah dilakukan sejak 2017. Sudah pernah pula dieksploitasi, namun gagal karena peralatan yang kurang cocok.
Saat ini eksploitasi kembali dilakukan dengan peralatan baru yang sesuai dan ditargetkan pada April 2022 mulai pengapalan perdana untuk ekspor ke China.
Proses pengangkutan akan menggunakan tongkang dari pelabuhan menuju kapal yang sandar sekitar 2 kilometer dari pelabuhan.