“Dinsos juga mengerahkan Taruna Siaga Bencana (Tagana), petugas terkait bencana Pasbar dan pasaman dari Dinsos Provinsi dan Dinsos Kabupaten Kota se-Sumatera Barat selama masa tanggap darurat sebanyak 285 orang dengan melakukan berbagai kegiatan,” ungkap Iskandar.
DP3AP2KB juga mengambil Peran. Kepala DP3AP2KB, Gemala Ranti mengatakan pihaknya melakukan pendampingan kepada korban bencana gempa pada tiga tahap, mulai dari mitigasi, tanggap darurat dan pasca bencana, yakni psikologi support sebagai upaya pemulihan psikologis anak korban gempa.
“Kita menggandeng psikolog untuk melakukan pemantauan dan assesment terhadap dampak psikologis perempuan dan anak pasca bencana dan menyusun strategi pemulihan kondisi psikologis anak berdasarkan hasil assesment. Termasuk mengajak Kementerian PPPA bersama jejaringnya membantu kebutuhan untuk perempuan dan anak, dan dibantu 300 paket kebutuhan anak dan perempuan,” ungkap Gemala Ranti.
Sedangkan untuk bantuan perbaikan infrastruktur baik sungai dan lainnya sudah dilakukan oleh Dinas PSDA dengan nilai mencapai Rp2,8 miliar (tahap 1) dan sekarang sedang diusulkan (tahap 2) dengan nilai sebesar Rp2 miliar (dalam proses).