Kabarin.co, Jakarta – Tuna rungu bukanlah batasan bagi orang-orang yang kreatif dan berbakat, begitulah gambaran wanita bernama Laras Pangesti ini. Dengan membawa tas penuh alat makeup, hijabers yang tampil menarik atensi karena memakai gaun organza dan fedora bulu itu datang dan menjadi salah satu peserta Sunsilk Hijab Hunt 2016 di Menara Bank Mega, Tendean, Jakarta Selatan.
Di hadapan juri internal di hari pertama audisi, Sabtu (7/5/2016), Laras menampilkan bakatnya merias diri. Peralatan yang dia bawa juga seperti seorang profesional, seperti beauty blender dan kuas dengan 12 jenis berbeda. Ia pun menampilkan keahliannya membuat contour pada wajah.
“Dulu pernah ikut lomba makeup Jakarta dan nasional. Alhamdulillah pernah dapat juara 1 dan harapan 2,” tutur wanita 23 tahun itu dibantu penerjemahnya.
Laras adalah seorang mahasiswi desain, dan mengambil fokus pada desain busana di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). Walau andal bermakeup, namun ia belum ingin menjadikannya profesi, melainkan sebuah hobi.
Di audisi Sunsilk Hijab Hunt, ia menampilkan riasan terinspirasi burung tengkek ungu. “Karena saya lihat sangat menarik dan cantik,” pungkasnya.
Melalui Sunsilk Hijab Hunt tahun ini, Laras ingin membahagiakan kedua orangtuanya, sekaligus memberi bukti jika seorang tunarungu bisa melakukan banyak hal.
“Mimpi saya agar bisa jadi ikon hijab. Ingin membuktikan jika orang tuli juga bisa banyak hal. Untuk para tuna rungu jangan takut, harus pede,” jelasnya
