Selain itu, Ijtimak mahasiswa muslim mendukung upaya pemerintah untuk terus berjuang keras dalam memperbaiki stabilitas ekonomi dan ikut serta dalam upaya membangun pertumbuhan ekonomi. Mulai dari sektor terkecil pada individu mahasiswa yang dianggap sebagai kaum Milenial.
Di dalamnya, kata Cecep, termasuk mendukung dan mengawal upaya pemerintah terhadap pembangunan infrastruktur sampai ke pelosok desa.
“Artinya kami sangat mendukung program pemerintah sekaligus menantang Pemerintah menyelesaikan nawacita-nya,” tegas Cecep.
Perwakilan mahasiswa yang hadir dalam Ijtimak diantaranya Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Universitas Pamulang (Unpam), Universitas Islam 45 (UNISMA), Universitas Hamka (UHamka), STMIK Eresha, Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ), Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra, Universitas Islam Jakarta, Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta dan Universitas Az-Zahra.
“Dengan adanya forum diskusi yang mencerdaskan ini, kami pikir Ijtimak Mahasiswa Aktifis Kampus Islam berusaha memupuk tradisi akademik dan ilmiah. Kami tidak berpolitik, tapi kalau ada debat, kami mendukung dengan syarat fair dan seimbang,” tegasnya. (arn)