Wiranto Sebut Perusuh di Aksi 22 Mei Preman Bertato yang Dibayar

Dedi memaparkan kronologi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu RI, Jakarta pada Selasa (21/5) yang berujung ricuh pada Rabu dini hari.

Awalnya unjuk rasa berjalan damai dan tertib di depan Gedung Bawaslu. Polri bahkan memberikan kelonggaran waktu hingga malam hari.

“Kami beri kelonggaran hingga buka puasa bersama, shalat isya dan tarawih. Bahkan anggota kami (polisi) shalat bareng massa. Setelah itu diimbau oleh kapolres untuk bubar,” katanya.

Baca Juga :  OTT di NTB, KPK Amankan 8 Orang Termasuk Pejabat Imigrasi

Kemudian massa peserta aksi membubarkan diri pada Selasa (21/5) sekitar pukul 21.00 WIB. Tapi sekitar pukul 23.00, tiba-tiba sekelompok massa berjumlah ratusan orang muncul di depan Gedung Bawaslu dan merusak kawat pembatas berduri.

Petugas awalnya berupaya membubarkan massa dengan negosiasi. Tapi massa tetap bertahan.

“Massa didorong oleh petugas (aparat). Pada saat pendorongan itu, massa melemparkan batu, kayu dan bom molotov,” katanya.

Baca Juga :  Ketua MPR Singgung Utang Pemerintah Sudah Rp4.200 Triliun di Depan Jokowi

Kemudian petugas terus berupaya mendorong massa menjauhi Gedung Bawaslu. Tercatat Rabu pukul 03.00 WIB dini hari, akhirnya massa mundur ke arah Tanah Abang. (epr/oke)