PKS, Demokrat, PAN Jadi Oposisi

Kendati demikian, PKS tetap menghargai keputusan Gerindra bergabung dengan kabinet Jokowi-Ma’ruf. Tapi, ia berharap PAN dan Demokrat tetap berada dalam peran oposisi. “Tetap berdoa dan berharap semua partai politik pendukung Prabowo-Sandi ada di barisan kami oposisi. Ini yang sehat buat demokrasi. Ini yang sesuai dengan logika demokrasi,” ujar Mardani.

PAN sendiri mengaku sejak awal tidak melakukan lobi-lobi dan menawarkan nama untuk mengisi kabinet Jokowi-Ma’ruf seperti yang dilakukan Gerindra. Ketua DPP PAN Yandri Susanto bahkan sempat menyindir masuknya Prabowo sebagai calon menteri pertahanan.

Baca Juga :  Pengamat: Mesin Politik Golkar Stabil, Goncangan Politik Hanya Sesaat

Ia berkelakar tidak bisa membayangkan calon presiden nomor urut 02 pada Pilpres 2019 tersebut rapat kerja dengan Komisi I DPR. “Saya nggak kebayang itu capres nanti raker sama Komisi I gitu kan. Nanti jangan-jangan ‘Pak Capres, eh bukan Pak Menteri’. Gitu. Nah, nanti orang nanya begitu kan,” kata Yandri.

PAN menegaskan, sebagai pihak di luar pemerintah, mereka siap menjadi penyeimbang. PAN akan senantiasa mendukung program pemerintah jika program tersebut baik untuk rakyat. Sebaliknya, PAN siap mengkritik pemerintah jika ada kebijakan yang dianggap tidak tepat. “Biar masyarakat melihat bahwa ada kontrol di luar pemerintah khususnya kami-kami di parlemen,” katanya.