Namun belakangan, alasan pembubaran Projo pun terungkap.
Penyebabnya adalah kekecewaan karena Prabowo, yang menjadi lawan pada Pilpres 2014 sekaligus 2019, bergabung ke Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.
“Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan, mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kita bertarung cukup keras, tapi sekarang (Prabowo) menjadi Menhan,” ujar Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, Jl Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Kemarin, Jumat (25/10) Budi pun menegaskan Projo batal bubar. Dia menjelaskan, saat itu sempat pamit karena memang tugas Projo adalah untuk memenangi pilpres sehingga, seusai pilpres, Projo pun harus pamit.
Tapi kali ini ada tugas lain untuknya. Budi pun menuturkan Projo akan tetap berjalan selama di bawah kepemimpinan Jokowi.
“Projo selama ada Pak Jokowi jalan terus,” kata Budi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (25/10).