Tim Advokasi Ungkap 3 Kejanggalan Penangkapan Penyerang Novel Baswedan

kabarin.co – Jakarta, Tim advokasi Novel Baswedan mengungkapkan adanya beberapa kejanggalan terkait penangkapan dua anggota Polri aktif, pelaku penyerangan terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Salah satu kejanggalan yang ditemukan adalah terkait sketsa wajah yang pernah dirilis polisi.

“Temuan polisi seolah-olah baru sama sekali. Misal apakah orang yang menyerahkan diri mirip dengan sketsa-sketsa wajah yang pernah beberapa kali dikeluarkan Polri. Polri harus menjelaskan keterkaitan antara sketsa wajah yang pernah dirilis dengan tersangka yang baru saja ditetapkan,” ujar tim advokasi Novel Baswedan, M Isnur melalui keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2019).

banner 728x90

Tim Advokasi Ungkap 3 Kejanggalan Penangkapan Penyerang Novel Baswedan

Isnur meminta Polri segera menjelaskan terkait sketsa yang dirilis dengan dua pelaku yang ditetapkan tersangka. Selain itu, ia juga meminta kepolisian tak menutupi pelaku utama yang sebenarnya.

Selain itu, Isnur juga mengungkapkan ada kejanggalan lainnya dari penetapan dua pelaku ini. Isnur menduga bahwa kedua orang ini telah ‘pasang badan’ untuk menutupi pelaku utama.

“Kepolisian harus mengungkap motif pelaku tiba-tiba menyerahkan diri, apabila benar bukan ditangkap. Dan juga harus dipastikan bahwa yang bersangkutan bukanlah orang yang ‘pasang badan’ untuk menutupi pelaku yang perannya lebih besar,” katanya.

Adapun tiga kejanggalan itu adalah:

– Adanya SP2HP (Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan) tertanggal 23 Desember 2019 yang menyatakan pelaku belum diketahui.
– Perbedaan berita yaitu kedua polisi tersebut menyerahkan diri atau ditangkap.
– Temuan polisi seolah-olah baru sama sekali (contoh sketsa wajah).

“Oleh karena itu, Polri harus membuktikan pengakuan yang bersangkutan bersesuaian dengan keterangan saksi-saksi kunci di lapangan,” jelasnya.

Isnur juga meminta polisi segera mengungkap aktor utama dalam pelaku teror Novel. Menurutnya, mustahil bila penyiraman Novel hanya dilakukan oleh dua orang.

“Kepolisian harus segera mengungkap jendral dan aktor intelektual lain yang terlibat dalam kasus penyiraman dan tidak berhenti pada pelaku lapangan. Hasil Tim Gabungan Bentukan Polri dalam temuannya menyatakan serangan kepada Novel berhubungan dengan pekerjaannya sebagai penyidik KPK. KPK menangani kasus-kasus besar, sesuai UU KPK, sehingga tidak mungkin pelaku hanya berhenti di 2 orang ini, oleh karena itu perlu penyidikan lebih lanjut hubungan 2 orang yang saat ini ditangkap dengan kasus yang ditangani Novel atau KPK,” pungkasnya. (epr/det)

Baca Juga:

Anggota Polri Aktif Jadi Tersangka Teror, Novel Baswedan: Dari Awal Saya Tahu

Kabareskrim Sebut 2 Pelaku Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Adalah Anggota Polri Aktif

Bareskrim Polri Tangkap Pelaku Penyiraman Air Keras ke Novel Baswedan

banner 728x90