“Dokter bukan jadi benteng utama, tapi benteng terakhir,” kata Doni.
Oleh sebab itu, strategi selanjutnya yang perlu dijalankan adalah bagaimana masyarakat terpenuhi gizinya untuk meningkatkan imunitas, kemudian juga sekaligus menggerakkan roda perekonomian.
Dalam hal ini Doni berprinsip bahwa dalam menyelesaikan bencana maka tidak boleh memunculkan bencana baru. Sehingga pantang bagi dia untuk menyelesaikan masalah namun dengan membuat masalah baru.
“Hungry man becomes angry man. Kita tidak ingin arahnya ke sana,” ujar Doni.
Menurut data yang dikantongi Kepala Gugus Tugas tersebut, ada 2,5 juta petani yang kesulitan menjual hasil pertanian dan perkebunan sebagai dampak dari pandemi COVID-19 ini.
Oleh karena itu, Doni meminta kolaborasi bersama Kementerian/Lembaga terkait khususnya Kementerian Perindustrian dan Kepala Daerah untuk mengatasi masalah tersebut dengan inovasi yang tetap menerapkan protokol kesehatan.
Doni mencontohkan apa yang sudah dijalankan dengan baik di Jawa Tengah, Salatiga dan Sumatera Barat, di mana pasar tradisional tetap berjalan dengan penerapan yang berbeda dari biasanya.