kabarin.co, Jakarta – Versi mobile dari game royale battle free-to-play PUBG telah melewati tonggak penjualan baru. Perusahaan riset Sensor Tower melaporkan bahwa game yang dikembangkan Tencent itu telah melampaui pendapatan US$ 3 miliar (Rp 43,5 triliun) sejak kehadirannya.
PUBG Mobile telah menghasilkan sekitar US$ 1,3 miliar (Rp 18,8 triliun) pada tahun 2020 saja. Maret 2020 adalah bulan tertinggi dalam catatan dengan pendapatan US$ 270 juta (Rp 3,9 triliun). Peningkatan dalam penjualan transaksi mikro ini diperkirakan didorong sebagian oleh pandemi Covid-19, yang membuat orang di rumah bermain lebih banyak.
Pendapatan transaksi mikro US$ 3 miliar seumur hidup untuk PUBG Mobile termasuk game barat, yang disebut PUBG Mobile, dan edisi Cina yang disebut Game For Peace.
Pendapatan Rp 43,5 triliun PUBG Mobile Dari Transaksi Mikro
Game For Peace adalah edisi terbesar PUBG karena berkaitan dengan penjualan transaksi mikro. Permainan ini telah menghasilkan US$ 1,6 miliar (Rp 23,3 triliun) pendapatan transaksi mikro seumur hidup, yang merupakan 52 persen dari totalnya. AS adalah pasar tunggal terbesar kedua untuk PUBG Mobile, diikuti oleh Jepang.