Listyo Sigit Prabowo Calon Kapolri Dari Pandangan Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama

“Komjen Sigit harus mampu menjawab berbagai tantangan dan tren kejahatan yang saat ini bermetarfosa dalam berbagai bentuk. Baik cara, teknologi dan pola kejahatan yang mengalami perubahan cepat,” sambungnya.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud menyatakan pihaknya menghormati hak prerogatif Jokowi sebagai presiden. Mereka pun tak mempersoalkan latar belakang keyakinan Listyo.

Baca Juga :  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan pada 24 April 2020

“Kalau kita lihat negara Islam mana pun, Islam pun banyak yang mengangkat pembantu-pembantunya dari nonmuslim. Itu saja. Cukup secara pengalaman, kafaah itu cakap. Cakap itu mempunyai segalanya, kepandaian, ilmunya, integritasnya,” kata Marsudi lewat sambungan telepon.

Organisasi kepemudaan NU, GP Ansor, pun berharap Kapolri baru kelak membenahi Korps Bhayangkara sehingga menjadi profesional. Salah satu persoalan saat ini yang disoroti GP Ansor adalah masalah rasuah dan suap.

Baca Juga :  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan pada 6 Mei & Idul Fitri 5 Juni

“Di antara tugas utama yang patut menjadi perhatian adalah pembenahan organisasi Polri yang bersih dari tindakan rasuah dan suap,” ujar Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor, Mohammad Haerul Amri dalam keterangannya, Rabu (13/1).