Ia mengatakan ketika kamera dipasang, ia mengira ada kurang dari satu persen peluang untuk mendapatkan foto burung merpati bertengkuk hitam.
Temuan ini pun menjadi harapan yang luar biasa untuk menemukan burung lain yang telah hilang selama setengah abad atau lebih.
“Selain memberikan harapan pencarian spesies lain yang hilang, informasi terperinci yang dikumpulkan oleh tim telah memberikan dasar untuk konservasi burung yang sangat langka ini dan spesies unik lainnya di Pulau Fergusson.
Sementara itu ditulis di Phys, hampir tak ada yang diketahui mengenai merpati bertengkuk hitam selain dari dua spesimen yang pernah ditemukan pada tahun 1882.
Tak ada rekaman suaranya yang membuat peneliti berpikir itu mungkin terdengar mirip dengan spesies burung Merpati lain di daratan Papua Nugini.
Namun, bantuan penduduk lokal menjadi kunci keberhasilan dari ekspedisi ini. Doka Nason, seorang ahli burung lokal yang ikut serta dalam pencarian burung menjadi salah satu petunjuk jalan menemukan spesies tersebut.