Karena berdasarkan surat dari AFC, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon peserta, misalnya kemampuan bahasa Inggris, punya sertifikat fisioterapis, dan yang terpenting aktif di sepakbola.
“Setelah kita menjaring sejumlah nama fisioterapis, baik yang di Timnas atau di klub-klub, maka kita pilih Matias Ibo yang memang sangat memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan AFC untuk pelatihan.”lanjutnya.
Ditambahkan Verry, Ilmu fisioterapis saat ini menjadi sangat penting di sepakbola, bahkan standar sebuah tim menurut FIFA salah satunya harus memliki fisioterapis yang profesional.
“Kita di sepakbola Indonesia hal itu belum merata, belum semua klub punya fisioterapis yang profesional. Bahkan, untuk urusan medis dan fisik ini masih banyak yang merangkap pekerjaan, ada dokter tim yang merangkap sebagai fisioterapis, bahkan jadi messeur tim. Ini kan tidak bagus.”katanya.
“Karena pada dasarnya, fisioterapis itu adalah ilmu yang berdiri sendiri, dengan penekanan pada terapi fisik. Sifatnya adalah suporting bagi ilmu kedokteran olahraga. Kita masih kekurangan tenaga-tenaga fisioterapis di Indonesia.”lanjutnya pria berpostur gempal ini.