Nil magang di Sparta Praha selama semusim menyebutkan tantangan utama yang akan dihadapi Egy adalah pemulihan fisik di tengah jadwal padat. Apalagi pemain 17 tahun itu belum pernah merasakan tampil di sebuah liga.
“Jadi, adaptasi agak sedikit harus menyesuaikan karena rutinitas pertandingan yang setiap pekan belum pernah dirasakan. Bagaimana ia harus menjaga kebugaran, recovery tubuhnya sehingga puncak performanya ada setiap minggu. Itu yang harus dijaga,” jelas pelatih 48 tahun itu.
Selain adaptasi di atas lapangan, Nilmaizar juga berharap Egy dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di Eropa yang berbeda dengan Indonesia.
“Dia (Egy) harus lebih bisa menyikapi seperti apa hidup di luar negeri karena di sana itu lebih terbuka, di sana lebih bebas. Dia harus bisa jaga diri karena masih terlalu muda ke Eropa.”
“Apa yang dibuat Egy ini luar biasa buat anak muda Indonesia. Ada pengalaman luar biasa dan pikirannya jadi lebih luas soal sepak bola, secara tim maupun personal,” ugkapnya.
Nilmaizar berharap bakal lebih banyak pesepakbola muda Indonesia yang mengikuti jejak Egy ke Eropa untuk perkembangan sepak bola dalam negeri di masa depan.