“Setiap pelatih di kompetisi profesional level teratas wajib memiliki lisensi Pro AFC. Sekarang di Indonesia belum ada satu pun pelatih yang mengantongi sertifikat Pro AFC. Makanya, pribadi saya antusias sekali untuk mendapatkan,” ulasnya.
Selaku karyawan aktif eselon III di PT. Semen Padang, BUMN dibawah naungan Semen Indonesia Grup, dirinya sudah memprediksi jauh-jauh hari soal lamanya masa kursus Pro AFC tersebut. Keputusan cuti pun diambil selama setahun.
“Saya memang sudah memprediksi kursus mulai April 2018 dan selesainya April 2019, makanya saya putuskan cuti setahun dari karyawan PT. Semen Padang,” tukas eks. pemain Tim Nasional Garuda II 1987 – 1991 yang sempat magang di kompetisi sepakbola Eropa Timur bersama Sparta Praha.
Dengan begitu, sejalan dengan diterimanya surat pemanggilan. Nil positif memenuhi syarat sebagai salah satu peserta kursus kepelatihan Pro AFC yang diwajibkan, antara lain punya lisensi A AFC, aktif membesut klub profesional dalam empat tahun terakhir serta mendapat rekomendasi PSSI dan AFC.
