“Saya kalau berangkat mendampingi pemain kemana pun, itu tiket tak pernah saya ambil dalam tim. Tiket saya beli sendiri,” sambungnya.
Sementara jatah tiket sebagai manajer, sebut Verry, dibagikan ke wartawan secara bergilir untuk ikut liputan. Baginya, posisi sebagai manajer harus bisa memberikan semuanya.
Apalagi, sebut pria yang biasa dipanggil Pen ini, hanya menalangi uang untuk tim sudah menjadi hal yang biasa bagi seorang manajer demi mencetak tim andal.
“Baik waktu, pikiran, finansial, harus mampu kita curahkan ke tim. Bukan justru mencari finansial dari tim. Bukan sombong, saya puluhan miliar talangi, gak ada yang bayar,” tegasnya.
Verry juga menceritakan pernah membangun klub sepakbola Solok FC dengan dana pribadi. Tak lain, untuk membanggakan, sekaligus mengangkat derajat daerah.
“Coba tanya ke Pemko Solok, kalau ada saya ambil uang untuk anggaran Solok FC, itu murni dari saya. Miliaran,” bebernya.
Terakhir, dia berharap, semua pihak Ranah Minang, baik di Sumbar maupun di rantau harus sama-sama mendukung tim sepak bola dari Sumbar, terlebih lagi tim Kabau Sirah. (*)