Optimalisasi Program KB, Kualitas Alokon Harus Terjaga

KabarinAja1451 Views

PADANG,- Optimalkan program Keluarga Berencana (KB) di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), BKKBN perwakilan Sumbar, gelar rapat koordinasi fasilitasi jaminan ketersedian dan kualitas alat dan obat kontrasepsi (Alokon) tingkat provinsi. Senin(6/11) di Gedung BKKBN Sumbar.

Kepada Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati mengatakan, menjaga ketersedian dan kualitas Alkon sangat penting untuk menunjang program Keluarga Berencana (KB) yang digagas oleh pemerintah.

Kabupaten/kota mesti harus melakukan pembaharuan data yang dikoordinasikan dengan BKKBN Sumbar secara berkala, beberapa waktu lalu ditemukan ada Alokon yang telah kadaluarsa.

“Jadi kualitas Alokon harus dijaga hingga sampai pendistribusian pada pusat-pusat kesehatan. Gudang penyimpanan Alkon di kabupaten/kota harus sesuai standar yang telah ditentukan, sehingga efektif digunakan untuk program KB ,” ujarnya.

Dia mengimbau, penyimpanan Alkon tidak disamakan dengan alat kerja kantor lainya, peran pengelola gudang sangat penting untuk menjaga kualitas. Untuk mendapatkan Alokon itu tidak mudah dari pemerintah pusat, bahkan BKKBN Sumbar juga melakukan koordinasi dengan provinsi-provinsi lainya.

“Kemarin saja untuk memenuhi kebutuhan Alkon di Sumbar BKKBN berkoordinasi dengan Provinsi Aceh. Jangan sampai ketika Alokon digunakan, banyak yang komplain kenapa bisa hamil lagi. Itu harus ditangani sebelum terjadi,” katanya.

Dia mengatakan, secara keseluruhan Rapat Koordinasi Fasilitasi Jaminan Ketersedian dan Kualitas Alokon Tingkat Provinsi tahun 2023, untuk meningkatkan kesertaan ber-KB masyarakat.

“Pengawasan dan penyimpanan Alokon di gudang yang sesuai standar merupakan komponen yang sangat penting dalam memberikan pelayanan KB yang berkualitas terintegrasi dengan intervensi strategis dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan upaya Percepatan Penurunan Stunting,”tegasnya.

Dia menjelaskan, penggunaan kontrasepsi bertujuan untuk memenuhi hak reproduksi setiap orang, membantu merencanakan kapan dan berapa jumlah anak yang diinginkan dan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Penggunaan alat kontrasepsi secara tepat juga dapat mengurangi risiko kematian ibu dan bayi.

“Oleh karena itu pemenuhan akses dan kualitas program KB merupakan prioritas dalam Pelayanan Kesehatan,” katanya.

Dia mengatakan, peserta kegiatan tersebut terdiri dari Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang,Penanggung Jawab Gudang Alokon di Dinas Dalduk KB P2 & PA Kabupaten Agam, Ketua PKBI Sumbar, Kepala DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat Pengelola KBKR dan Gudang Alokon Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Pengelola Gudang Alokon di OPD-KB Kab/Kota se Sumatera Barat (FUH)