kabarin.co – Kasus vlog ‘ikan asin’ yang menjerat Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua masih terus bergulir. Ketiganya bahkan baru-baru ini menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan tersebut, Pablo menyampaikan penyesalan sekaligus meminta maaf kepada Fairuz A. Rafiq. Dia berharap kesalahannya yang ikut mencemarkan nama baik Fairuz melalui kanal YouTube-nya bisa dimaafkan. Pablo juga merasa bersalah karena vlog “ikan asin” membuat gaduh publik.
Pablo Benua Menyesal dan Berharap Dimaafkan Fairuz, Sonny Septian Beri Jawaban Menohok
“Kami sebagai seorang muslim kami meminta maaf. Ya memang didalam agama mengajarkan sebenarnya yang paling penting bukan meminta maafnya tetapi yang memaafkannya,” ujar Pablo pada Senin (13/1) di PN Jakarta Selatan. “Jadi memang kita merasa kemarin itu sempat ricuh, gaduh, banyak orang-orang di sosial media yang mungkin gara-gara itu akhirnya membenci kami dan sebagainya, ya kami meminta maaf.”
Mengetahui pernyataan Pablo tersbeut, suami Fairuz, Sonny Septian memberikan tanggapan. Melalui foto Fairuz yang diposting di Instagram pada Selasa (14/1), Sonny mempertanyakan kesungguhan permintaan maaf Pablo tersebut.
“Rame banget berita di media,ada yg meminta maaf.. Kata guru saya Meminta maaf adalah merupakan tanda orang yang menyadari atas kesalahannya. Memaafkan adalah kewajiban bagi sesama,” tulis Sonny. “Tapi Hidup ini bukan tentang sekedar maaf memaafkan tetapi JUJUR mengakui apa saja yang sudah di perbuat.. Jadi minta maaf atas kesalahan apanih?sebutin dulu dong.. Sudah jujur belum?”
Lebih lanjut, Sonny juga seolah menyindir Pablo cs agar mempertanggungjawabkan segala perbuatan buruknya di dunia sebelum di akhirat. “Dan kata guru saya setelah sadar akan kesalahan harus bertaubat serta wajib BERTANGGUNG JAWAB atas segala apa yang telah kita perbuat di dunia ini sebelum PERTANGGUNG JAWABAN kelak di akhirat. Karena kita semua tau hukum dunia itu ada dan hukum akhirat itu pasti,” tutup Sonny.
(epr/wk)
Baca Juga:
Gara-Gara Ulah Farhat Abbas, Galih Ginanjar dan Pablo Benua Dijebloskan ke Sel Tikus
