Panglima TNI : Nusantara Bersatu, Indonesia Tak Mudah Diprovokasi

kabarin.co, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, menggagas aksi “Nusantara Bersatu”, Ide aksi itu adalah untuk memperlihatkan bahwa Indonesia tak mudah diprovokasi oleh siapapun.

“Saya cari lapangan besar di seluruh provinsi yang ada. Ini bagian upaya pemersatu bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia bersama-sama dikumpulkan. Tentaranya, kiainya, semuanya, kiai rela sorbannya menjadi merah putih,”

Aksi yang bakal diadakan 30 November itu dilakukan ditengah riuhnya aksi demonstran yang dikerjakan sebagian orang yang menuntut penahanan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.

Menurutnya, dalam aksi 4 November lalu tuntutan demonstran untuk memeriksa Ahok sudah dipenuhi kepolisian. Karenanya, ia curiga jika ada aksi susulan aksi itu bukan murni aspirasi umat muslim. Melainkan desain negara tetangga untuk memecah belah NKRI.

Gatot menjelaskan, salah satu gerakan Nusantara Bersatu itu digagas adalah karena ada kabar pemukulan Rizieq Shihab oleh anggota Kostrad. Selasa malam. Namun setelah diperhatikan ternyara yang menyebar adalah judi online dari Australia dan Amerika. Dua negara ini, kata Gatot, sebagao dalang pemberitaan yang menyebabkan perpecahan.

“Kita tunjukkan. Jangan coba-coba berhadapan dengan Indonesia. Karena jika bicara Indonesia bukan cuma TNI, tapi seluruh rakyat Indonesia bersama-sama,” katanya penuh semangat.

Senin kemarin, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan pihaknya mendapat laporan intelijen rencana demo yang bakal digelar 25 Novemver dan 2 Desember bukanlah demonstrasi biasa. Aksi ini yang sebelumnya pernah digelar pada 4 November itu, kata Tito, punya agenda tersembunyi.

“Untuk 25 November akan ada unjuk rasa di DPR, namun ada upaya tersembunyi dari kelompok yang ingin masuk ke DPR dan mau kuasai DPR,” kata Tito, dalam konferensi video dengan para pejabat tinggi Polri-TNI, Senin (21/11/2016).

Sedangkan demo yang digelar 2 Desember, menurut Tito, “ada agenda-agenda gelap terkait yang lain dalam rangka untuk menjatuhkan pemerintah.”

Karena itu, Tito memastikan bakal melarang semua rencana aksi yang bakal digelar di Jalan Thamrin-Sudirman dan dipusatkan di HI itu. “Kapolri akan mengeluarkan maklumat, termasuk Polda-polda”. ujarnya.

Demo yang disebut masih terkait dengan kasus dengan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama itu, kata Tito, akan meutup jalan utama Ibu Kota dimana ribuan kendaraan melintas disana setiap harinya.

Tito mengaku tidak melarang untuk unjuk rasa, namun hanya melarang di lokasi yang dianggap mengganggu aktivitas warga.

Menurutnya, jika massa tidak menghiraukan larangan itu, aparat kepolisian akan membubarkan. “Kalau melawan petugas, akan kita tindak, ada ancaman pasal 108 KUHP” katanya. “Acamannya berat kalau sampai ada petugas yang terluka.”

Munarman, Koordinator Lapangan GNPF MUI menolak aksi 2 Desember sebagai kudeta. “Kudeta”? Definisi kudeta itu kan militer bersenjata lengkap. Kami hanya mau menegakkan hukum.” ujar Munarwan.

Kudeta, katanya. Lazimnya dilakukan oleh orang yang ada di dalam pemerintahan itu sendiri. Karena ada ketidakpuasan kepada pemerintah, maka dilakukanlah sebuag langkah kudeta.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas juga menolak demo susulan akan melakukan makar. Kepastian itu diperolehnya setelah MUI menggelar pertemuan perwakilan Gerakan Nasional Pengawal FAtwa (GNPF MUI). Selasa kemarin, GNPF MUI. kata Anwar., berjanji akan menjalankan aksi damai.

“Rizieq bilang tidak akan lakukan itu (makar). Front Pembela Islam (FPI) juga tidak akan melakukan makar. Mereka demo secara damai,” (nat/ber)

Baca juga :

Diperiksa sebagai Saksi, Ketua FPI : Biar Cepat Selesai

Kostrad Klarifikasi Tentang Berita: Habib Rizieq Membuat Laporan Karena Dipukuli Sekelompok Berambut Cepak di Markas Besar FPI