Rizieq Shihab: Ada komando lain Dalam Penembakan Gas Air Mata Kemaren

kabarin.co ,Jakarta– Gerakan Nasional Pengawas Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) Mengatakan adanya “komando lain” di tubuh aparat kepolisian terkait kerusuhan yang sempat meletus dalam unjuk rasa 4 November kemarin. Rizieq Shihab, selaku ketua dewan pembina GNPF MUI menyampaikan tuduhan itu saat menggelar konferensi pers di Senayan, Sabtu (5/11) siang ini.

“Diduga ada komando lain ini. Harus dicari siapa yang memberi komando,” kata Rizieq.

Komando lain yang dimaksud oleh Rizieq adalah rentetan peluru gas air mata yang menghujani peserta demo kala mereka sedang berdoa. Walaupun di saat itu Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Tito Karnavian meminta tembakan gas air mata berhenti, pasukan di lapangan mengabaikannya.

Rizieq yang berada di atas truk komando di tengah lautan massa mengaku turut terkena efek gas air mata bersama semua peserta demonstran yang hadir. Dari dokumentasi milik GNPF MUI yang diputar di konferensi pers tadi terlihat massa di sekitar Rizieq cenderung berdiam diri dan mengabaikan hujan gas air mata yang mengelilingi mereka.

Masih berdasarkan keterangan Rizieq, akibat tembakan gas air mata itu, sejumlah peserta demonstrasi luka ringan dan sebagian dari mereka dilarikan ke rumah sakit.

“Polisi harus cari tahu siapa yang bertanggung jawab atas tembakan gas air mata kemarin, harus ada yang bertanggung jawab,” tukas Rizieq.

Lebih jauh, GNPFUI juga menyatakan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo tidak tepat dalam merespon tuntutan demonstrasi kali ini. GNPF MUI yang menuntut proses hukum Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok atas dugaan penistaan agama tidak merasa puas dengan solusi yang diutarakan Jokowi dalam pidatonya kemarin malam.

“Kami menolak respon Jokowi dan tetap di tuntutan semula agar Ahok ditangkap,” tegas Ketua Umum GNPF MUI Bachtiar Nasir dengan nada tinggi.

Demo besar 4 November kemarin yang diikuti oleh lintas organisasi Islam berjalan damai yang berlangsung semenjak salat Jumat selesai. Namun memasuki malam hari, beberapa titik terjadi kerusuhan seperti di Jalan Merdeka Utara, di area tempat tinggal Ahok, serta di Penjaringan.

Setelah keributan mereda dan massa membubarkan diri di kawasan demo, Jokowi berjanji memerintahkan penegak hukum untuk bekerja tegas, cepat, dan transparan dalam mengusut dugaan penistaan agama oleh Ahok.