kabarin.co – JAKARTA, Kehadiran ketua KPUD DKI Jakarta Soemarno dan Ketua Bawaslu DKI Jakarta dalam rapat internal tim pemenangan calon gubernur Ahok-Djarot berbuntut tidak mengenakkan. Mereka mengakui menerima honor atas kehadirannya pada acara tersebut.
Sungguh Tak Etis, Ketua KPUD dan Bawaslu DKI Jakarta Terima Honor dari Acara Ahok
Menurut salah satu penantang calon petahana tersebut seperti dilansir dari republika.co.id, Sandi menilai apa yang dilakukan mereka itu tak etis.
“Menurut saya pribadi, bukan posisi resmi dari tim Anies-Sandi, etikanya nggak tepat karena mestinya seorang petugas itu kan independen,” katanya di Petamburan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Cawagub nomor urut tiga ini mengatakan, segala keputusan terkait polemik tersebut tetap harus diserahkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Masyarakat, kata Sandi, juga pasti akan menilai tentang hal tersebut. Dia yakin, masyarakat akan menjadi bertanya-tanya tentang netralitas penyelenggara.
“Kalau menerima honor itu walaupun dilihat sebagai hal yang wajar, tapi akan sedikit menimbulkan pertanyaan dari segi etika. Baik yang memberi maupun yang menerima,” ujar dia.
Sebelumnya, dalam sidang dugaan pelanggaran etik yang digelar DKPP, Soemarno dan Mimah mengaku menerima honor saat hadir sebagai pembicara di rapat internal tim pemenangan Ahok-Djarot di Hotel Novotel 9 Maret lalu. (apt-rep)
Baca Juga:
Ketua KPUD dan Bawaslu DKI Terlihat Ikut Rapat Internal Tim Pemenangan Ahok-Djarot
Hadiri Acara Internal Ahok-Djarot, ACTA Laporkan KPU dan Bawaslu DKI ke DKPP
Hadiri Rapat Tim Internal Pemenangan Ahok-Djarot, Ketua KPU DKI Langgar Etika
KPU Pusat Minta KPU DKI Klarifikasi Terkait Pertemuannya dengan Tim Ahok-Djarot
