43.802 Pemudik Terbang dari Bandara Soekarno Hatta

Metro3 Views

kabarin.co, Jakarta – PT Angkasa Pura II (Persero) menerbangkan 43.802 penumpang melalui 272 jalur penerbangan hingga pukul 10.00 WIB, Senin (4/7). Jumlah ini menurun dibandingkan dengan puncak arus mudik H-4 atawa empat hari jelang perayaan Idul Fitri dan H-7.

“Karena hari ini sudah dekat dengan lebaran, kami memperkirakan akan terjadi sedikit pen01urunan dibandingkan pekan lalu, puncak arus mudik H-4 dan H-7,” ujar Erwin Rivanto, Chief of Officer in Changer AP II di Posko Mudik Bandara Soekarno Hatta, Senin (4/7).

Berdasarkan data rekapitulasi penumpang Bandara Soekarno Hatta, jumlah 43.802 pemudik yang terbang hingga pagi tadi akan terus meningkat sampai malam nanti. Jumlahnya bahkan diyakini akan mendekati total pemudik pada H-2 Idul Fitri 2015 lalu yang sebanyak 189.193 penumpang.

Erwin menuturkan, bandara Soekarno Hatta mencatat,arus mudik tertinggi terjadi pada H-12, H-7 dan H-4 Idul Fitri 2016. Jumlah penumpang pada H-2 mencapai 172.641 orang atau naik 31,51 persen dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 131.271 orang.

Sementara, pada H-7 tercatat jumlah penumpang sebanyak 180.515 orang atau naik 15,55 persen dari tahun lalu, yaitu 156.220 orang. Sedangkan pada H-4 yang merupakan puncak arus mudik, kenaikan jumlah penumpang mencapai 25,63 persen dari 158.721 orang pada tahun 2015 menjadi 199.402 orang.

Adapun, beberapa kota yang menjadi tujuan utama pemudik, yakni Surabaya dengan 10 penerbangan di hari ini hingga pukul 10.00 WIB, dengan total jumlah penumpang mencapai 1.744 penumpang. Diikuti oleh Medan dengan total 1.717 penumpang melalui sembilan penerbangan, dan Makassar 1.480 penumpang melalui sembilan penerbangan.

Surabaya masih menjadi kota tujuan utama pemudik pada saat puncak arus mudik H-4, Sabtu (2/7), dengan jumlah penumpang mencapai 8.947 orang melalui 49 penerbangan. “Dari beberapa tahun terakhir, Surabaya memang menjadi kota tujuan utama pemudik. Diikuti oleh Medan, Makassar, dan Denpasar,” terang Erwin.

Kepada CNNIndonesia.com, Sri Anita (34 tahun), salah satu penumpang maskapai penerbangan menuturkan, moda transportasi udara tetap lebih efisien dibandingkan dengan transportasi darat atau laut. Pemudik yang membawa serta rombongan keluarga ke Surabaya itu mengakui, selalu memilih transportasi udara sebagai pilihannya untuk mudik.

“Dari tahun lalu, kami selalu menggunakan pesawat ke Surabaya. Karena, lebih cepat. Selain itu, kalau sekarang bandaranya tidak terlalu padat juga, tidak banyak penumpang yang menunggu sejak lama,” imbuh dia.

Bagus (42 tahun) juga memilih menumpang maskapai penerbangan. Namun, pilihan menggunakan transportasi udara lebih dikarenakan Bagus kehabisan tiket kereta api. “Saat lihat harga tiket pesawat tidak terlalu mahal. Kereta api sudah kehabisan,” pungkasnya.