Bali United Ternyata Pernah Diuntungkan seperti Kasus Bhayangkara FC, Karma Berlaku?

kabarin.co – Kemenangan kontroversial dari keputusan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI untuk Bhayangkara FC begitu disorot tajam oleh publik. “The Guardian” dinyatakan menang atas Mitra Kukar dengan skor 3-0 setelah dikeluarkannya surat PSSI no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 tertanggal 5 November 2017.

Bhyangkara FC diputuskan menang karena Mitra Kukar memainkan pemain asingnya, Muhammed Sissoko, yang saat itu masih dalam sanksi larangan bermain.

Keputusan itu juga mendapat sorotan tajam dari Bali United. Pasalnya, tim Serdadu Tridatu merasa paling dirugikan atas keputusan Komdis.

Kini posisinya harus tergusur dari puncak klasemen. Bahkan gelar juara yang sepertinya sudah berada di depan mata, tiba-tiba buyar mengingat Bhayangkara FC masih unggul jumlah laga sisa.

Baik dari pelatih hingga pemain Bali United mengeluarkan sindiran keras. Mereka menilai bahwa keputusan Komdis begitu menguntungkan pihak The Guardian.

Namun, karma tampaknya berlaku. Keuntungan yang didapatkan Bhayangkara FC nyatanya pernah dialami juga oleh Bali United saat gelaran TSC 2016. Saat menjamu Arema FC di pekan ke-31, Bali United memainkan pemain asingnya, Nemaja Vidakovic, yang saat itu dianggap tengah menjalani sanksi.

Pemain asal Serbia itu harusnya dilarang terjun ke lapangan karena akumulasi kartu kuning. Ia tercatat mengantongi lima kartu kuning. Pada regulasi TSC 2016, sejatinya ia harus absen saat membela Singo Edan. Namun, Vidakovic justru diturunkan tim pelatih Bali United.

Tak pelak, Arema FC lantas mengajukan nota protes. Namun, tidak ada jawaban dari pihak operator liga terkait surat yang diajukan Arema.

Skor laga kedua tim berakhir imbang 2-2. Arema FC yang saat itu tengah memburu poin penuh lantas sangat merasa dirugikan oleh kejadian tersebut.(*/bs)