Kabarin.co, Padang – Laju kerusakan hutan di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
Dengan baseline 15 ribu hektar pertahun pada tahun 2016, bisa diturunkan hingga 12 ribu hektar setiap tahunnya sejak 2017 lalu.
“Tahun 2017 di angka 14.652 hektar, 2020 di angka 12.750, dan 12.037 hektar 2021,” kata Kadis Kehutanan Sumbar, Yozawardi, Selasa (4/1).
Selain itu, sebut Yozawardi, kasus ilegal loging di Sumbar juga menurun setiap tahunnya. Hal ini atas kerja sama dengan semua pihak, dan stake holder lainnya.
“Tahun 2016, ada 43 kasus, 2017 ada 27 kasus, 2018 ada 32 kasus, 2019 ada 26 kasus. Lalu 2020 hanya 4 kasus, dan 2021 ada 23 kasus,” terangnya.
Lalu, untuk luas kebakaran hutan 2021 juga terus menurun. Puncaknya 2018, 1.045,5 hektar, pada 2020 turun drastis 72,02 hektar, dan 2021 turun lagi 54,47 hektar.
“Dari 50 hotspot tahun 2017, pada 2020 hanya 4 titik hotspot, dan 2021 hanya 16 titik hotspot,” tambahnya.
Saat ini, lanjutnya, jumlah kawasan hutan Sumbar 2.286.883 hektar (54,43 persen). Sebanyak 1.522.250 hektar (26,71 persen) di antaranya kewenangan Dishut Sumbar.